Aksi duel antar pelajar SMP di Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memakan satu korban jiwa.
Korban meninggal setelah terjatuh ke Sungai Cisokan yang sedang surut airnya dalam duel di jembatan Parigi.
Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Jumat (18/7) malam dan viral di media sosial.
"Ada anak yang duel hingga keduanya terjatuh dari jembatan ke dasar Sungai Cisokan yang sedang dalam kondisi kering, hingga mengakibatkan seorang anak meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan selama tiga hari di rumah sakit," kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, Rabu (23/7).
Tono mengatakan polisi masih mendalami motif duel maut antar siswa SMP dan MTs yang mengakibatkan satu orang tewas.
Polisi juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk warga sekitar lokasi kejadian.
Pihaknya akan menyelidiki penyebab pasti duel berujung maut yang videonya viral di media sosial.
"Kami akan lakukan pemeriksaan lebih dalam agar aksi serupa tidak kembali terulang, kami minta orang tua lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak," katanya.
Kepala Kepolisian Sektor Agrabinta AKP Nanda mengatakan belasan pelajar telah ditangkap dari rumah orang tuanya masing-masing guna kepentingan penyelidikan dan mengungkap motif duel yang berujung maut.
"Kami sudah mengamankan 13 orang dari dua kelompok pelajar SMP dan MTs yang terlibat duel berujung maut. Saat ini para pelajar tersebut masih menjalani pemeriksaan," katanya.
Keterangan dari para pelajar, mereka sengaja membuat janji antarkelompok melalui media sosial untuk menggelar duel dua lawan dua di atas jembatan Parigi Desa Sindagsari pada Jumat (18/7) malam.
Mereka kemudian bertemu hingga akhirnya dua orang yang terlibat baku hantam terjatuh ke dasar sungai.
Polisi memastikan tidak ada orang dewasa di lokasi kejadian saat duel antarpelajar di atas jembatan tersebut. Semua yang terlibat berstatus pelajar SMP dan MTs di Kecamatan Leles. Aksi tersebut diduga hanya untuk gaya-gayaan dan diunggah di media sosial.
"Aksi ini sengaja dibuat untuk gaya-gayaan dan ditayangkan ke media sosial, namun kami tetap akan mengembangkan kasusnya karena berakhir dengan jatuhnya korban jiwa," katanya.