Festival Sound Horeg di Malang, Bayi dan Lansia Diminta Mengungsi

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 07:44 WIB
Pemerintah Desa Donowarih, Karangploso, Malang, meminta warganya mengungsi karena mereka mengadakan karnaval pesta rakyat atau festival sound horeg.
Pemda Malang minta warga mengungsi karena bakal gelar festival sound horeg. (ANTARA FOTO /Irfan Sumanjaya)
Surabaya, CNN Indonesia --

Pemerintah Desa (Pemdes) Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, meminta warganya untuk mengungsi karena mereka mengadakan karnaval pesta rakyat atau festival sound horeg di wilayahnya.

Hal itu terungkap melalui surat pemberitahuan Pemdes Donowarih No: 400/125/35.07.23.2008/2025 yang ditandatangani Kepala Desa Sujoko. Dokumen itu beredar di sejumlah grup WhatsApp, Rabu (23/7).

Dalam surat pemberitahuan itu, dijelaskan dalam rangka bersih Dusun Karangjuwet akan diselenggarakan kegiatan karnaval pesta rakyat Karangjuwet vol 5. Kegiatan ini digelar di sepanjang Jalan Raya Karangjuwet pada Rabu 23 Juli 2025 sejak pukul 16.30 WIB-selesai.

Dalam surat pun Pemdes meminta agar warganya, khususnya yang tinggal di sekitar jalan raya, memiliki bayi, anak kecil atau anggota keluarga yang sakit dan lansia untuk menjaga jarak atau mengamankan diri, mengungsi sementara waktu atau menjauh dari lokasi karnaval.

"Dengan ini kami mengimbau kepada seluruh warga khususnya warga yang tinggal di sekitar jalan raya, bagi yang memiliki bayi atau anak kecil dan anggota keluarga yang sedang sakit atau lansia, agar dapat menjaga jarak atau mengamankan sementara dari lokasi kegiatan demi kenyamanan bersama dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat sound system yang akan digunakan cukup keras (Sound Horeg)," bunyi surat tersebut.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Desa (Sekdes) Donowarih, Ary Widya Hartono membenarkan adanya surat pemberitahuan tersebut.

"Benar dan tepat itu surat pemberitahuan dari desa saya," kata Ary saat dikonfirmasi awakmedia, Rabu (23/7).

Ia juga mengaku bahwa kegiatan ini adalah swadaya masyarakat dan sudah mendapat izin dari kepolisian. Dan menurutnya imbauan kepada warga itu adalah tindakan preventif pihaknya.

"Ini kan ritual setiap dua tahunan menyelenggarakan selamatan. Penyelenggaraan ini ya swadaya masyarakat. Saya sudah presentasi dan kasih testimoni ke kepolisian dan saya bisa yakinkan, seperti surat ini sebagai tindakan preventif kami," ucap dia.

Ia juga memastikan tak ada satupun warga yang menolak surat tersebut begitu juga kegiatan sound horeg. Bahkan, ia mengklaim hampir semua warga sangat mendukung karnaval ini.

"Sangat mendukung. Malah ada satu RT itu yang mengeluarkan mobil hias. Ini bukti bahwa enggak semua harus sound horeg dan tidak kami paksa," katanya.

Usai surat pemberitahuan itu diedarkan, sejumlah warga sudah mengungsi dan kegiatan berjalan lancar. Ia menyebut, setidaknya ada 11 sound horeg yang tampil dalam kegiatan tersebut.

"Sudah mengungsi, mereka ke tempat saudaranya atau ke rumah belakang. Kalau sound horeg ada 11 yang tampil," tandasnya.

(frd/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER