Heboh Bagi-bagi Bir di Event Lari Bandung, Komunitas Disanksi Rp5 Juta

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 17:09 WIB
Pemkot Bandung menjatuhkan denda Rp5 juta kepada komunitas Pace and Place karena bagi-bagi bir di acara lari. Komunitas meminta maaf dan siap bertanggung jawab.
Event lari di Kota Bandung akhir pekan lalu diwarnai aksi bagi-bagi bir. (Foto: maxmann/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Bandung memberikan sanksi denda Rp5 juta kepada komunitas Pace and Place yang diketahui membagi-bagikan bir saat acara lari di Kota Bandung pada Sabtu (18/7) dan Minggu (19/7) lalu.

Peristiwa bagi-bagi bir tersebut terekam dan viral di media sosial Instagram. Dalam rekaman terlihat sejumlah orang membagikan gelas plastik berisi bir kepada peserta yang mengikuti event lari.

Pemerintah Kota Bandung menelusuri peristiwa ini dan berhasil mengungkap komunitas yang terlibat, yakni komunitas Pace dan Place dan Freerunners. 

Komunitas Pace dan Place yang disebut menyediakan sekaligus membagikan bir, dikenakan sejumlah sanksi termasuk denda Rp5 juta.

"Alhamdulillah, tadi pemeriksaan sudah dilakukan oleh Satpol PP dan hasil dari pertemuan tersebut pertama, mungkin akan ada teguran tertulis dari kami. Kedua, komunitas Pace and Place melakukan pengumuman pelanggaran berupa permohonan maaf sudah terbuka dan pembayaran biaya penegak hukum sebesar 5 juta rupiah," kata Wakil Wali Kota Bandung Erwin, Kamis (24/7).

Erwin memastikan hukuman juga diberikan kepada komunitas Freerunners, antara lain melakukan permohonan maaf dan membersihkan Balai Kota selama dua minggu.

"Dan untuk Freerunners tentunya dia akan membuat surat penyataan, permohonan maaf, juga permohonan maaf di media masa. Mereka dengan sukarela, siap sebagai permohonan maaf, akan membersihkan selama 2 minggu di balai kota," katanya.

Sementara itu, Puspita Winawati mewakili pihak penyelenggara Pocari Sweat Run 2025 mengaku sangat menyayangkan aksi bagi-bagi bir pada event lari tersebut. Pihaknya merasa dirugikan dengan ulah komunitas.

"Kami dari pihak penyelenggara Pocari Sweat Run Indonesia 2025 sangat menyayangkan, ya. Dan juga kami merasa dirugikan, karena kegiatan ini sama sekali tidak ada pemberitahuan ataupun meminta izin atau persetujuan dari penyelenggara," katanya.

Wina menegaskan penyelenggara sama sekali tidak mengetahui ada aksi bagi-bagi bir selama acara berlangsung.

"Event ini tentunya bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap kesehatan, tetapi terjadi hal seperti ini, jadi kami merasa sangat-sangat dirugikan dari segi kredibilitas maupun reputasi dari event itu sendiri, gitu ya," katanya.

Disinggung akan melakukan blacklist terhadap komunitas terlibat, Wina mengaku opsi tersebut dapat saja dilakukan.

Aksi bagi-bagi bir ini mendapat kecaman dari anggota DPRD Kota Bandung hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. 

Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana, menyebut aksi bagi-bagi bir di acara lari telah menodai Kota Bandung yang memiliki aturan terkait minuman alkohol.

"Ini sangat menodai Kota Bandung dan melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2010 mengatur tentang Pelarangan, Pengawasan, dan Pengendalian Minuman Beralkohol," ujarnya saat dihubungi, pada waktu yang sama.

Ia pun meminta event lari dievaluasi secara menyeluruh. Sebab, selain diwarnai pembagian bir, kegiatan tersebut memicu kemacetan.

"Jangan sampai ke depan kita hanya sebatas formalitas mengizinkan tempat dan izin penyelenggaraannya semua diatur oleh penyelenggara, tetapi kita harus masuk ke dalam semua divisi penyelenggaraan," ucapnya.

Komunitas Pace and Place menyatakan permohonan maaf atas aksi bagi-bagi bir dalam event Pocari Sweat 2025, akhir pekan kemarin.

Perwakilan Pace and Place, Ruben juga mengakui bahwa saat aksi bagi-bagi bir tersebut, komunitasnya mengajak komunitas Freerunners untuk terlibat.

Acara bagi-bagi bir awalnya direncanakan hanya untuk internal komunitas, namun tak bisa terkendali dengan baik.

"Tujuan awalnya adalah ini untuk perayaan yang hanya dinikmati oleh komunitas sendiri dalam lingkungan yang kecil. Tapi pada saat kami di lapangan, suasana berubah, termasuk orang-orang di suasana itu menjadi hal yang di luar kendali," katanya.

"Kami siap untuk bertanggung jawab untuk segala sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan yang ada," katanya.

(csr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER