Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui masih ada kelompok masyarakat yang belum menempati Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Pusat.
Ia menjelaskan ada tiga kelompok warga eks kampung bayam. Dua kelompok sudah masuk hunian, sementara satu kelompok lain belum.
"Ya, Kampung Bayam itu kan ada tiga kelompok. Ada Furqon, ada Gugun, ada Shirley. Saya sampai hafal lah, yang Gugun sama Shirley udah semuanya, yang Furqon berharap bahwa segera diselesaikan. Memang udah nggak ada masalah, tinggal waktu aja," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/7).
Pramono menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan hunian warga eks Kampung Bayam itu.
"Tapi yang saya senang sebenarnya, kemarin urusan Kampung Bayam yang dibilang saya enggak komitmen sudah selesai semua lho, ya," ujarnya.
Terpisah, Ketua Kelompok Tani Bayam Madani, Furqon mengakui warga dari kelompoknya belum menempati hunian.
Ia mengatakan pihaknya kecewa lantaran hanya 23 Kepala Keluarga (KK) yang difasilitasi tinggal di hunian. Menurutnya, janji Pramono saat kampanye adalah 35 KK bisa menempati hunian.
"Dari janji kontrak Mas Pram sebagai gubernur itu kan 35 KK, kelompok tani Kampung Bayam Madani. Kenapa hanya 23 KK yang masuk daftar?" kata Furqon.
Sebelumnya, sebanyak 67 dari 126 kepala keluarga (KK) eks Kampung Bayam telah menandatangani kontrak untuk menghuni Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) di kawasan Jakarta International Stadium (JIS) pada Selasa (29/7).
Penandatanganan dilakukan di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, menandai dimulainya pemindahan resmi warga ke hunian baru tersebut. Kontrak ditandatangani bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), selaku pengelola.
(fra/yoa/fra)