Kemenbud dan Danantara Sinergi Kelola Kompleks Candi Borobudur

Kemenbud | CNN Indonesia
Rabu, 30 Jul 2025 18:05 WIB
Kemenbud dan InJourney tanda tangani MoU untuk pengelolaan Candi Borobudur, dorong menjadi destinasi wisata budaya dan spiritual.
Kemenbud menandatangani Nota Kesepahaman dengan InJourney terkait pengelolaan Kompleks Candi Borobudur. (Foto: Arsip Kemenbud)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud) resmi menjalin kerja sama dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney untuk pengelolaan Kompleks Candi Borobudur. Kesepakatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Borobudur sebagai destinasi wisata budaya dan spiritual yang berkelanjutan.

Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani di Kantor Danantara Indonesia oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, dan Direktur Utama InJourney, Maya Watono. 

Acara ini disaksikan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, bersama COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria, dan Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan.

Kerja sama ini mencakup tiga aspek utama, yakni pengelolaan kawasan cagar budaya, pengembangan sumber daya manusia, serta pertukaran data dan informasi. Langkah ini menjadi bagian dari konsep pengelolaan destinasi tunggal (single destination management) kawasan Borobudur.

Pada sambutannya, Fadli Zon menilai momentum ini merupakan kesempatan yang sangat baik dalam upaya memajukan kebudayaan, dalam hal ini pengelolaan kompleks Candi Borobudur sebagai situs budaya Indonesia. 

"Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo bagaimana situs-situs yang kita miliki untuk dapat dilindungi, dikembangkan, dimanfaatkan, dan dibina sebaik mungkin untuk kebermanfaatan masyarakat luas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7).

Ia menambahkan, pengelolaan Candi Borobudur harus maksimal sebagai salah satu destinasi budaya dan wisata Indonesia. Pengelolaan yang baik dan maksimal menurutnya dapat menggerakkan perekonomian di sekitar Candi Borobudur.

Fadli pun menekankan pentingnya penataan ekosistem di sekitar Candi Borobudur untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Hal ini termasuk perbaikan akses untuk penyandang disabilitas dan penerapan prinsip inklusivitas.

Sebagai contoh implementasi, telah dikembangkan program 'Borobudur Sunrise' yang memungkinkan pengunjung menikmati matahari terbit dari puncak Borobudur mulai pukul 4 pagi. Program ini menggabungkan nilai spiritual dan budaya dalam pengalaman wisata yang bermakna.

Fadli juga menyoroti potensi situs budaya Indonesia lainnya yang belum dikelola secara optimal, seperti Leang-Leang di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, Pulau Muna di Sulawesi Tenggara, dan berbagai situs di Sumatera Barat.

“Situs-situs ini belum mempunyai campaign yang besar guna mempromosikannya. Dana kita terbatas dan pastinya memerlukan skema public private partnership sebagai bentuk tanggung jawab bersama,” ucap dia.

Kementerian Kebudayaan saat ini juga tengah melakukan perawatan dan pengembangan berbagai situs lain, termasuk Gunung Padang, Situs Muara Jambi, Museum Majapahit, Museum Manusia Purba Sangiran, dan Songgobuwono Keraton Solo.

Di sisi lain, Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyampaikan apresiasi atas kesempatan berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan dalam skema pengelolaan bersama yang mengedepankan tanggung jawab kolektif terhadap warisan dunia.

“Kami menyadari bahwa integrasi bukan hanya soal operasional, ini adalah tanggung jawab bersama terhadap sejarah dan generasi mendatang," katanya.

Ia optimis, dengan kolaborasi yang erat dan dukungan dari Kemenbud, Borobudur dapat menjadi destinasi yang tidak hanya indah secara visual, namun juga sarat makna spiritual, budaya, dan berdampak ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar.

Sementara itu, COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menambahkan bahwa parameter kinerja untuk InJourney sebagai pengelola tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga peningkatan kesejahteraan dan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur.

"Kami juga sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian Kebudayaan yang memperkuat kolaborasi ini serta mendukung penerapan single authority management untuk pengelolaan destinasi yang lebih efektif,” tutur dia. 

Dalam kerja sama ini, Kemenbud akan fokus menjalankan mandat pelestarian dan penguatan fungsi kebudayaan di Kawasan Borobudur. Sementara InJourney melalui InJourney Destination Management akan mengelola fungsi pariwisata secara holistik dengan mengedepankan aspek edukasi, pengalaman autentik, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Masyarakat sebagai penikmat budaya diharapkan dapat merasakan manfaat nyata berupa keterbukaan akses, peningkatan kualitas layanan, dan dampak ekonomi yang lebih merata.

Fadli menutup sambutannya dengan harapan agar penandatanganan MoU ini menjadi langkah strategis dalam menggerakkan perekonomian dan budaya nasional. 

“Semoga hari ini menjadi suatu upaya strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional, sesuai yang diharapkan oleh Presiden di bidang kebudayaan dan pariwisata. Semoga kerja sama kita semakin erat dan kuat,” pungkasnya.

Kemenbud memandang kerja sama ini sebagai langkah konkret untuk menyeimbangkan pelestarian dan pemanfaatan melalui pendekatan kolaboratif dan tata kelola terintegrasi, sehingga Candi Borobudur dapat terus menjadi sumber inspirasi budaya, spiritualitas, dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut, Managing Director Business 3 PT Danantara Asset Management, Febriany Eddy; MD Global Relations & Governance PT. Danantara Indonesia, Mohammad Al-Arief; serta Senior Director Corporate Secretary PT. Danantara Indonesia, Mayatias Asmoro. 

Turut hadir mendampingi Menbud, Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan, Bambang Wibawarta; Ketua Dewan Pengawas Museum dan Cagar Budaya sekaligus Staf Khusus Menteri bidang Media dan Komunikasi Publik, M. Asrian Mirza; Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno; serta Direktur Eksekutif Badan Pengelola Usaha Museum dan Cagar Budaya, Indira Esti Nurjadin. 

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER