Wali Kota Surabaya Klaim Tak Larang Warga Kibarkan Bendera One Piece

CNN Indonesia
Rabu, 06 Agu 2025 03:55 WIB
Eri Cahyadi menegaskan tidak ada larangan resmi terkait pengibaran bendera One Piece tetapi mengimbau warga utamakan bendera Merah Putih saat HUT RI.
Eri Cahyadi menegaskan tidak ada larangan resmi terkait pengibaran bendera One Piece tetapi mengimbau warga utamakan bendera Merah Putih saat HUT RI. (Foto: CNN Indonesia/Farid Rahman)
Surabaya, CNN Indonesia --

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan tidak ada larangan resmi terkait pengibaran bendera Jolly Roger dari serial anime One Piece di wilayahnya.

Namun, dia mengimbau warga untuk mengutamakan pengibaran bendera Merah Putih selama momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Yang bendera One Piece sebenarnya tidak ada ya yang dilarang ya. Apakah itu memasang bendera anime, kayak aku senengane (seperti saya suka) Naruto, aku tuku dewe (beli sendiri) Naruto. Sebenarnya enggak ada larangan dipasang," kata Eri, Selasa (5/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak melarang, Eri berharap seluruh warga dapat memahami bahwa perayaan HUT RI adalah momen yang sakral, sehingga hanya bendera Merah Putih dan lambang negara yang sepatutnya ditampilkan di ruang publik.

"Karena itu saya meminta kepada warga Surabaya, enggak ono (tidak ada) larangannya memang, apakah mau benderanya Naruto sampean kekno (anda berikan), bendera animenya One Piece sampean pasang, ada aturan-aturan larangannya? Enggak ada. Tapi jangan kurangi makna kemerdekaan kita, perjuangan dari pejuang kita adalah untuk memberikan persatuan, memberikan kesatuan," tambahnya.

Eri menyatakan langkah penurunan bendera dan penghapusan mural One Piece di sejumlah titik di Surabaya bukan bentuklah pemaksaan, melainkan hasil dari pendekatan persuasif yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

"Ya, kita kan memberikan pengertian. Setelah diberikan pengertian Alhamdulillah mereka mengerti dan diturunkan dan dihapus. Itulah peran pemerintah, peran warga, peran media untuk memberikan pembelajaran, memberikan edukasi," ujarnya.

Eri juga menegaskan sejauh ini belum ada penolakan dari warga atas penertiban tersebut. Sebaliknya, warga justru menyambut baik pendekatan edukatif yang dilakukan pemerintah.

"Alhamdulillah gak onok (tidak ada) [yang menolak ditertibkan]," ujarnya saat ditanya soal kemungkinan penolakan warga.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa edukasi menjadi kunci agar warga paham pentingnya menjaga simbol negara selama peringatan hari kemerdekaan, atau dalam hal ini bendera Merah Putih.

"Makanya di situlah saya akan sampaikan itulah edukasinya kita kepada warga. Orang tidak semua mengerti loh, mohon maaf tidak semua mengerti berarti apa. Hadirnya pemerintah untuk memberikan pengertian itu," ujar Eri.

Menurutnya, tidak ada alasan kuat dari warga soal pemasangan bendera anime selain sekadar suka. Namun, ia menekankan kembali pentingnya menghormati kemerdekaan dengan mengibarkan bendera Merah Putih.

"Makanya dikasih pengertian, iki (ini) ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yo Merah Putih lah kibarno (kibarkan)," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya menertibkan enam titik pemasangan bendera bergambar tengkorak Jolly Roger dari serial anime One Piece yang ditemukan di sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru menyebut, enam lokasi itu terdiri tempat bendera yang dikibarkan, serta mural yang dicat di paving jalan.

"Tadi ada enam lokasi tadi. Ada bendera, ada yang di paving," kata Tundjung, Selasa (5/8).

Salah satu mural ditemukan di Tambak Asri, Kecamatan Krembangan. Sedangkan pengibaran bendera tercatat di wilayah Sukolilo.

Tundjung menyebut penertiban dilakukan secara persuasif. Bendera diturunkan oleh aparat, namun atas persetujuan dan inisiatif pemiliknya.

"Ya, kita imbau akhirnya bersama-sama dia menurunkan sendiri. Ya diturunkan sama aparat lah ya. Tapi diganti oleh pemilik," ucapnya.

Sedangkan untuk gambar bendera One Piece di paving jalan kampung, menurut Tundjung, mural itu sudah dilakukan pengecatan ulang.

"Oh, sudah bersih. Ya dicat, diblok gitu loh," katanya.

Ia mengatakan, bendera-bendera tersebut dipasang oleh warga tanpa pemahaman yang jelas. Kebanyakan dari mereka hanya ikut-ikutan.

"Bukan karena dia mau menentang gitu kayaknya enggak sih, tapi mereka tidak tahu, ikut-ikutan," ujar Tundjung.

(frd/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER