Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Depok, Bogor hingga Toli-Toli

CNN Indonesia
Rabu, 06 Agu 2025 11:23 WIB
Densus 88 Polri menangkap empat terduga teroris dari berbagai wilayah selama dua hari 17-18 Juli 2025.
Ilustrasi. Densus 88 tangkap terduga teroris di berbagai wilayah. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap total empat terduga pelaku terorisme dari empat wilayah yang berbeda.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penangkapan keempat pelaku teror itu dilakukan Densus 88 dalam periode 17-18 Juli kemarin.

"Densus 88 Anti Teror melaksanakan penegakan hukum terhadap tersangka kelompok teror di wilayah (Depok dan Bogor) Jawa barat, (Berau) Kalimantan Timur dan (Toli-Toli) Sulawesi tengah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penangkapan pertama dilakukan terhadap pelaku UB, pada Kamis (17/7), sekitar pukul 06.09 WITA, di Pasar Milono, Berau, Kalimantan Timur.

Truno menyebut pelaku UB diduga terlibat secara aktif dan menjadi Ketua dalam kelompok teror yang ada di wilayah tersebut. Ia juga berperan aktif dalam pelatihan fisik.

Selanjutnya, penyidik Densus 88 juga menangkap LA pada hari yang sama di wilayah Baolan, Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Ia mengatakan LA merupakan anggota kelompok terror yang rutin mengikuti pertemuan dan pembinaan
internal.

"Kemudian tersangka MI, anggota kelompok teror yang rutin mengikuti pertemuan internal. Waktu penegakan hukum Kamis, 17 Juli 2025 sekitar pukul 07.58 WIB di Bojong Sari, Depok, Jawa Barat," tuturnya.

Terakhir yakni tersangka YK yang berperan sebagai Kepala Bidang dalam struktur kelompok terror serta mengikuti kegiatan pertemuan organisasi. Ia ditangkap di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (18/7).

Lebih lanjut, ia mengimbau agar masyarakat dapat tetap waspada terhadap lingkungan sekitar. Terlebih jika ada indikasi perekrutan secara terselubung yang kerap disamarkan dalam bentuk kegiatan- kegiatan sosial.

"Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa kelompok teror masih aktif melakukan kegiatan dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme," pungkasnya.

(tfq/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER