Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut buku karya hasil penulisan ulang sejarah akan tetap diluncurkan tahun ini.
"Iya tahun ini, rencana mudah-mudahan bisa kita selesaikan segera," kata Fadli di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan buku itu sudah rampung melalui uji publik dan kini berada di tahap proses reading dan editing oleh tim penyusun.
Fadli menyebut bahwa proses pengerjaan proyek itu juga berjalan dengan lancar hingga saat ini.
Ia menyebut bahwa karya itu telah menjalani uji publik di sejumlah kampus di Indonesia, mulai dari UI hingga Universitas Negeri Padang.
Fadli mengaku uji publik itu diikuti oleh berbagai pihak mulai dari mahasiswa hingga pemerhati sejarah.
"Jadi kita berharap sebenarnya ada debat, tapi enggak terlalu banyak debat," ucap dia.
Buku itu semula dijadwalkan diluncurkan bertepatan pada HUT ke-80 RI. Fadli mengatakan buku itu akan menjadi kado HUT RI.
Namun, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut peluncuran buku itu mundur dari rencana awal.
"Ada kemungkinan mundur," kata Pras menjawab pertanyaan kapan buku itu diluncurkan, Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8).
Dalam prosesnya, proyek penulisan ulang sejarah ini menuai kontroversi di tengah masyarakat. Proyek penulisan ulang sejarah ini mendapatkan hujan kritik dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat sipil hingga sejarawan.
(fra/mnf/fra)