Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut peluncuran buku hasil proyek penulisan ulang sejarah Indonesia berkemungkinan mundur dari rencana awal bertepatan dengan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025.
"Ada kemungkinan mundur," kata Pras menjawab pertanyaan kapan buku itu diluncurkan, Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8).
Pemerintah melalui Menteri Budaya Fadli Zon tengah menggarap proyek penulisan ulang sejarah, ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2025 bertepatan dengan HUT ke-80 RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prosesnya, proyek penulisan ulang sejarah ini menuai kontroversi di tengah masyarakat. Proyek penulisan ulang sejarah ini mendapatkan hujan kritik dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat sipil hingga sejarawan.
Fadli Zon menyampaikan proyek penulisan sejarah ini melibatkan 130 sejarawan yang berasal dari 34 kampus berbeda di Indonesia.
"Kita melibatkan 130 para sejarawan, para ahli-ahli sejarah. Untuk sekarang ini, kita tulis 10 bab, tapi tidak (secara) detail tentunya, termasuk dari temuan-temuan awal," ujar Fadli.
Ia pun sempat menyampaikan akan menggelar uji publik proyek penulisan ulang sejarah ini pada Juli ini. Ia mengaku proyek penulisan ulang sejarah ini sama sekali bukan untuk membelokkan ataupun menghapuskan sejarah.