Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) belum menerima surat resmi dari Pemerintah Pusat terkait rencana Prabowo Subianto yang akan membawa ribuan warga Gaza, Palestina korban terorisme Israel untuk diobati di Pulau Galang, Batam.
"Kita menunggu saja ya. Belum menerima surat resmi, saya juga belum terima ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Mohammad Bisri kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/8).
Kendati demikian, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Korem 003 Wira Pratama terkait rencana pengobatan ribuan warga Gaza di Rumah Sakit Covid 19, Pulau Galang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada koordinasi dari kesehatan Korem, karena kan rumah sakit galang itu di bawah Korem dan Kementerian Pertahanan," Katanya
Lebih lanjut, dia mengatakan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Covid 19 Pulau Galang, masih memadai begitu juga dengan bangunan rumah sakitnya karena dijaga oleh TNI.
Dia menyebut, rumah sakit bekas covid 19 di Pulau Galang juga digunakan untuk melayani masyarakat setempat.
"Peralatan masih lumayan bagus itu, tinggal nanti perlu tenaga medisnya. Kondisi rumah sakit masih bagus dan masih terawat, masih layak, kan dijaga oleh TNI," Ujarnya.
Dia menambahkan, warga di Pulau Galang tidak ada masalah untuk kegiatan kemanusiaan pengobatan warga Gaza, Palestina yang jadi korban agresi zionis Israel.
Selain itu, posisi rumah sakit juga terpisah dan tidak berdekatan dengan rumah-rumah warga di Pulau Galang. Dia mengatakan, rumah sakit bekas Covid 19 di Pulau Galang bisa menampung 2.000 warga Gaza.
"Enggak masalah apalagi untuk orang sakit, enggak terlalu jauh sih. Memang terpisah, enggak berdempetan dengan rumah-rumah penduduk," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo memberikan arahan agar RI menampung dua ribu warga Jalur Gaza, Palestina, di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan arahan tersebut disampaikan agar Indonesia bisa membantu memberikan perawatan bagi warga Gaza korban agresi Israel.
"Ya untuk bantuan pengobatan ini, ini adalah sebuah kegiatan kemanusiaan," kata Hasan di Jakarta, Kamis (7/8).
Hasan menyampaikan keputusan pemerintah menempatkan dua ribu warga Gaza di Pulau Galang karena pulau tersebut memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, serta terpisah dari kawasan permukiman warga setempat.