Ketua DPP PDIP, Ronny Talapessy mengungkap ada indikasi kecurangan dalam pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Papua yang digelar pada Rabu (6/8).
Ronny menyebut muncul dugaan intimidasi terhadap panitia pemungutan suara (PPS) hingga Bawaslu Provinsi Papua dan KPU kabupaten/kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menilai ada upaya atau indikasi eskalasi kecurangan yang ingin mengubah hasil perolehan suara dalam pleno berjenjang. Intimidasi terhadap PPS bahkan terhadap Bawaslu Provinsi Papua dan KPU kabupaten/kota," ujar Ronny dalam keterangannya, Jumat (8/8).
Menurut Ronny, dugaan intervensi itu dilakukan untuk mengubah hasil hitung cepat sementara yang memenangkan pasangan calon yang diusung PDIP, Benhur Tomi Mano-Constant Karma.
Merujuk hasil hitung cepat atau quick count Poltracking Indonesia dengan data masuk 100 persen, paslon nomor urut 01, Benhur- Karma unggul 50,85 persen.
Sementara paslon nomor urut 02, Matius Fakhiri-Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen, memperoleh 49,15 persen.
Hitung cepat dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pasangan Matius-Aryoko diusung oleh 17 partai politik dalam PSU Pilkada Papua, yakni Golkar, NasDem, Demokrat, PKS, Perindo, PAN, PKB, Gerindra, PSI, PPP, Buruh, Gelora, Hanura, Garuda, PBB, PKN, dan Ummat.
Menurut Ronny, ada pihak yang mencoba berupaya untuk mengubah hasil perolehan suara sementara, yang dilakukan penyelenggara pemerintahan hingga aparat kepolisian. Dugaan ini, kata Ronny, muncul karena salah satu pesaing Benhur-Constant adalah mantan Kapolda Papua.
Pada Kamis (7/8) malam, dugaan intimidasi misalnnya dilakukan oknum kepolisian terhadap ketua dan anggota Panitia Distrik di Sentani Timur. Kejadian serupa, lanjutnya, juga terjadi sebelumnya di Kabupaten Kepulauan Yapen.
"Kami ingatkan agar Jakarta jangan mengintervensi kehendak rakyat. Kalau rakyat mau pasangan BTM dan CK yang menang ya sudah, jangan diubah hasilnya," kata Ronny.
Namun, hasil hitung cepat Lembaga survei Indikator Politik mencatat hasil berbeda, dengan memenangkan pasangan Matius Fakhiri-Aryoko Alberto.
Pasangan nomor 2 Matius-Aryoko memperoleh 50,71 persen suara, sedangkan pasangan Benhur Tomi Mano-Constant Karma meraih 49,29 persen suara.
(fra/thr/fra)