Amanat Lengkap Prabowo ke Prajurit di Batujajar Bandung Barat

CNN Indonesia
Minggu, 10 Agu 2025 14:31 WIB
Bandung, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto, menjadi inspektur upacara dalam Gelar Pasukan dan Kehormatan Militer, yang di gelar di Pusdiklatpasus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu (10/8). Ia hadir dengan didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo mengaku bangga melihat pasukan yang siapkan untuk ikut dalam kegiatan ini. Hal itu ia sampaikan saat menyampaikan amanatnya kepada para prajurit.

"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada komandan upacara dan seluruh peserta upacara dalam pemeriksaan pasukan saya melihat disiplin semangat yang menyala-nyala dari para prajurit," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menuturkan, menjadi prajurit merupakan panggilan untuk berkorban. Prabowo mengaku bangga pernah menajdi bagian dari prajurit. "Menjadi prajurit adalah suatu formal suatu panggilan dan juga suatu kesiapan untuk berkorban. Saya bangga saya bangga melihat saudara-saudara, saya bangga melihat kerelaan negara untuk berkorban," katanya.

Dalam amanantnya itu, Prabowo menyampaikan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Namun kerap kali mendapat intimidasi berupa gangguan pihak lain.

"Saudara-saudara sekalian bangsa kita adalah bangsa yang besar, bangsa kita bangsa yang kaya, tapi bangsa kita, nusantara kita, ratusan tahun diganggu, ratusan tahun diinvasi, ratusan tahun dijajah," katanya.

"Prajurit-prajurit muda tidak boleh sekali-sekali melupakan sejarah bahwa nenek moyang kita, bahwa kakek-kakek kita, orang tua kita, pernah dijajah pernah diperbudak, pernah diperlakukan lebih rendah, dari binatang. Jangan pernah lupa sejarah ini," katanya.

"Makanya bangsa kita butuh tentara yang kuat. Tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentaranya kuat. Saya katakan sekali lagi tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentaranya kuat," ujarnya.

Berikut merupakan amanat lengkap Prabowo dalam Upacara Gelar Pasukan dan Kehormatan Militer:

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada komandan upacara dan seluruh peserta upacara dalam pemeriksaan pasukan saya melihat disiplin semangat yang menyala-nyala dari para prajurit.

Menjadi prajurit adalah suatu formal suatu panggilan dan juga suatu kesiapan untuk berkorban. Saya bangga saya bangga melihat saudara-saudara, saya bangga melihat kerelaan negara untuk berkorban.

Saudara-saudara sekalian bangsa kita adalah bangsa yang besar, bangsa kita bangsa yang kaya, tapi bangsa kita, nusantara kita, ratusan tahun diganggu, ratusan tahun diinvasi, ratusan tahun dijajah.

Prajurit-prajurit muda tidak boleh sekali-sekali melupakan sejarah bahwa nenek moyang kita, bahwa kakek-kakek kita, orang tua kita, pernah dijajah pernah diperbudak, pernah diperlakukan lebih rendah, dari binatang. Jangan pernah lupa sejarah ini.

Makanya bangsa kita butuh tentara yang kuat. Tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentaranya kuat. Saya katakan sekali lagi tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentaranya kuat.

Bangsa indonesia tidak suka perang, bangsa indonesia ingin damai, tapi bangsa indonesia selalu mengalami pengalaman pahit. Setiap kali kita mau bangkit kita diganggu. Setiap kali kita mau mensejahterakan rakyat kita, kita diganggu. Kekayaan kita dirampok kita diadu domba antara kita.

Karena itu saya Presiden Republik Indonesia yang telah disumpah untuk menegang undang-undang dasar saya akan menjalankan tugas dengan baik, dengan penuh rasa tanggung jawab.

Dan untuk itu, kita sedang menperkuat pertahanan kita. Kita harus mempertahankan wilayah kita, kita yang harus mempertahankan kedaulatan kita, kita harus mempertahankan kekayaan kita.

Saudara sekalian, dunia penuh ketidakpastian walaupun kita tidak suka perang, perang terjadi dimana-mana. Di kontinen Eropa, perang selalu terjadi di Timur Tengah kita melihat bagaimana bangsa yang lemah diperlakukan, orang tua, ibu-ibu, anak kecil dibantai.

Indonesia tidak mau memihak blok manapun, bagi kami itu tidak ada pilihan lain Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat.

Dan untuk itulah hari ini saya melantik enam panglima kodam baru,dua puluh komandan brigade baru dan seratus batalyon teritorial pembangunan.

Saya telah melantik, panglima-panglima, komandan-komandan brigade, orang-orang yang dipilih sebagai pemimpin.

Saudara yang dipilih sebagai pemimpin harus memimpin dari depan. Panglima TNI, Panglima pasukan TNI, komandan pasukan Brigade, pemimpin bataliyon, memimpin dari depan, memimpin di tengah-tengah pasukan, berada selalu di tempat yang paling berbahaya berada selalu di tempat yang paling kritis, tidak ada komandan pasukan yang memimpin dari belakang.

Saya titip saudara sekalian, jagalah pasukanmu sebaik-baiknya pindah anak buahmu sebaik-baiknya. Anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri, pimpinan dengan baik, jaga mereka dengan baik, latih mereka dengan baik, latih mereka dengan keras, tapi tidak dengan kekejaman.

Dan selalu ingat kita adalah tentara rakyat, kita lahir dari rakyat kita adalah anak kandung rakyat, kita mengabdi untuk rakyat, kita menjaga rakyat dan kita siap mati untuk rakyat kita. Itulah TNI.

Hari ini di hadapan saya banyak tokoh-tokoh yang mau pakai seragam, mereka pakai seragam sebagai tanda mereka ingin terlibat, mereka ingin mempertaruhkan diri mereka bersama-sama seluruh rakyat Indonesia.

Karena rakyat kita punya pertahanan yang kita namakan pertahanan rakyat semesta. Kita tidak mau berbuat selain membela bangsa Indonesia.

(ugo/csr/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER