Puan di Sidang MPR: Kritik dan Menentang Kebijakan Boleh Keras

CNN Indonesia
Jumat, 15 Agu 2025 11:34 WIB
Puan ungkap kritik dan menentang kebijakan boleh keras saat sidang tahunan MPR 2025. ( Tangkapan Layar Youtube Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPR RI Puan Maharani berharap agar semua bentuk kritik yang disampaikan masyarakat harus menjadi jalan penerang. Menurut Puan, kritik dan menentang kebijakan boleh keras tapi bukan menjadi alat kekerasan.

Hal itu Puan sampaikan dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR, Jumat (15/8) yang turut dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

"Kritik dapat keras dalam substansi dan menentang keras kebijakan akan tetapi kritik bukan alat untuk memicu kekerasan, kebencian, menghancurkan etika dan moral masyarakat, apalagi menghancurkan kemanusiaan," kata Puan.

Menurut Puan, kritik sudah semestinya menjadi untuk menjadi sarana untuk menyadarkan penguasa, memperbaiki kebijakan, menuntut tanggung jawab, dan mendorong kemajuan.

Kini, lanjut Puan, kritik telah menjelma dalam berbagai bentuk dan ruang dengan memanfaatkan teknologi dan media. Menurut dia, hal itu menunjukkan keresahan disampaikan dengan bahasa mereka sendiri.

Puan mengingatkan bahwa setiap kritik masyarakat bukan hanya sekadar kata atau gambar. Dia bilang, setiap kata ada pesan, di balik setiap pesan ada keresahan, dan di balik keresahan ada harapan.

Oleh karenanya, politikus PDIP itu berharap setiap kritik masyarakat tak boleh menjadi api yang membakar persaudaraan. Sebaliknya, kritik harus menjadi penerang bagi semua.

"Kita semua berharap-apa pun bentuk dan isi kritik yang disampaikan rakyat-tidak boleh menjadi bara yang membakar persaudaraan. Kritik tidak boleh menjadi api yang memecah belah bangsa. Sebaliknya, kritik harus menjadi cahaya yang menerangi jalan kita bersama," katanya.

(thr/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK