Bentrok warga antarkampung di Ambon, Maluku, terjadi pada Selasa (19/8). Sejumlah rumah dirusak hingga dibakar massa.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, api membakar sejumlah rumah warga di pinggir jalan di Desa Hunut, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku.
Tak hanya rumah-rumah warga, kantor desa juga dibakar. Bentrok ini diduga dipicu perkelahian sejumlah pelajar dari Desa Hunut dan Desa Hitu. Dari perkelahian itu seorang pelajar dilaporkan tewas tertusuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, aparat bersenjata lengkap bersiaga di lokasi. Aparat sempat meredam emosi warga yang mengamuk dan terus menyerang karena kesal akibat rumah-rumah mereka dibakar.
Di lokasi, masih terdengar tembakan, api yang membakar rumah-rumah masih menyala. Aparat kepolisian masih berjaga di perbatasan antar warga Desa Hunut dan Desa Hitu. Sejumlah mobil pemadam kebakaran Pemkot Ambon dikerahkan untuk memadamkan api.
Seorang warga bernama Alber mengaku tak mengetahui pokok permasalahan penyerangan tersebut. Ia bilang rumah-rumah dibakar sekitar pukul 14.00 WIT.
Alber pun tak mengetahui siapa kelompok yang melakukan pembakaran tersebut.
Warga yang terdiri dari anak-anak dan wanita masih sempat mengevakuasi diri. Rumah-rumah yang kosong kemudian dibakar.
"Rumah-rumah kami dibakar, kami tidak tahu masalah apa, tapi kami dengar berawal dari perkelahian siswa atau anak di STM, katanya ada anak yang tewas karena ditusuk. Kami tidak tahu pelaku siapa, tiba-tiba mereka datang bakar rumah-rumah kami," ujarnya.
Ia bilang selain rumah warga, kantor desa ikut dibakar massa. Tak hanya itu, kepala desa ikut dianiaya saat sedang berdinas di kantor desa.
Menurutnya berdasarkan data sementara yang terhimpun sekitar tujuh rumah dibakar. Diperkirakan jumlah akan bertambah.
"Ada tujuh rumah di sini, di pinggir jalan sini, tapi di sana ada juga dibakar, tapi belum tahu jumlah berapa," ucapnya.
Ia bilang selain rumah, ada warga yang menjadi korban luka terkena serpihan bom molotov dan busur panah.
Saat ini, situasi masih mencekam. Massa terlihat saling serang di atas tanjakan gunung. Mereka membawa peralatan perang seperti tombak, busur hingga bom molotov.
Polisi bersenjata lengkap terlihat mengadang massa. Mobil pemadam terlihat sibuk bolak balik mengambil air untuk memadamkan api.
Pihak kepolisian belum memberikan keterangan terkait bentrokan tersebut. Terlihat juga Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena yang turun ke lokasi.
(sai/isn)