Presiden RI Prabowo Subianto mendadak memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat pada Selasa (19/8) malam membahas perkembangan penertiban kawasan hutan dan tambang ilegal.
Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya melalui akun Instagram @sekretariat.kabinet menyampaikan hadir di pertemuan itu Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menlu Sugiono, Mendagri Tito Karnavian, Mensesneg Prasetyo Hadi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
"Pada Selasa malam kemarin, 19 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto secara mendadak memanggil sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih dan beberapa kepala lembaga di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor," tulis Teddy dalam unggahannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahannya, Teddy menyampaikan pertemuan tersebut berlangsung sekitar empat jam.
Melalui pertemuan itu, Prabowo meminta perkembangan terkait penertiban kawasan hutan dan tambang ilegal kepada jajarannya.
"Pembahasan ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD RI," tulisnya.
Dalam pidatonya di sidang tahunan MPR pada 15 Agustus lalu, Prabowo menegaskan akan menertibkan aktivitas pertambangan yang melanggar aturan.
Ia mengaku telah mengantongi laporan dari aparat, hingga saat ini ada sekitar 1.063 tambang ilegal.
"Dan potensi kekayaan yang dihasilkan oleh 1.063 ilegal ini dilaporkan potensi kerugian negara adalah minimal Rp300 triliun," kata Prabowo di sidang tahunan MPR, Jumat (15/8).
Prabowo juga memberikan peringatan keras ke jenderal hingga mantan jenderal TNI dan polisi yang membekingi tambang ilegal.
Ia mengingatkan pemerintah tak segan menindak pelanggar hukum, tak peduli siapa yang ada di belakangnya.
"Apakah ada orang-orang besar, orang-orang kuat. Jenderal-jenderal dari manapun apakah jenderal dari TNI atau polisi atau mantan jenderal tidak ada alasan, kami akan bertindak atas nama rakyat," ujarnya.