Menteri Hukum Supratman Andi Agtas memberikan hadiah sepeda motor untuk anggota pasukan pengibar bendera dari Sorong, Papua Barat Daya, Kristo Dimara.
Kristo viral di media sosial karena sempat akan tumbang saat pengibaran bendera, namun bisa bertahan atas bantuan dua rekan yang berdiri di sampingnya.
Dua rekan Kristo Afgan Sapulete, dan Frans Beto Kolowa juga mendapat hadiah yang sama dari Supratman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan tertulis, hadiah sepeda motor itu diwakilkan oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, di Kantor Gubernur dan Sekretariat Daerah PBD, di Sorong, Rabu (20/08).
Supratman sempat melak
ukan teleconference dengan tiga pelajar itu.
"Semoga hadiah motor ini menambah semangat untuk belajar dan berbakti kepada negara," ujar Supratman.
Ia mengingatkan pada ketiganya agar jangan menggunakan sepeda motor itu untuk balapan.
"Tidak boleh dipakai balapan, ya," ujarnya,.
Supratman juga berjanji akan memberi akses bagi tiga Paskibraka jika ingin melanjutkan pendidikan ke Politeknik Pengayoman Indonesia (Poltekpin) milik Kemenkum.
"Saya berharap nanti ke tiga adik kita ini ada yang mau sekolah kedinasan di Kementerian Hukum, saya siapkan beasiswa untuk tiga adik kita itu," katanya.
Bukan hanya pada tiga orang anggota Paskibra ini, Supratman juga berjanji akan memberikan hadiah kepada seluruh anggota Paskibraka berupa uang saku.
"Supaya adil, saya akan berikan uang jajan kepada 42 Paskibraka. Walaupun tidak seberapa, tetapi ada lah buat adik-adik Paskibraka," katanya.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Elisa Kambu mengucapkan terima kasih atas perhatian dan apresiasi Menkum pada Paskibraka PBD.
"Saya berterima kasih kepada Bapak Menteri Hukum sudah membantu anak-anak kami di Papua Barat Daya," ujar Gubernur PBD.
Sementara itu Kristo Dimara mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Menteri Hukum atas perhatisn yang diberikan.
"Terima kasih Banyak Kepada Bapak Presiden dan Bapak Menteri Hukum," katanya.
Video Kristo yang hendak pingsan saat pengibaran bendera viral di media sosial. Namun ia bisa bertahan hingga upacara berakhir karena ditopang dua temannya.
Peristiwa itu dialami Karisto saat upacara pengibaran bendera dalam rangka HUT ke-80 RI di Markas Komando Lantamal XIV, Kota Sorong, Minggu (17/8).
Dilansir dari Detik.com, siswa SMK YPK Bukit Zaitun Waisai itu mengaku dalam kondisi sehat saat bertugas.
"Jadi awalnya saya biasa-biasa saja pada saat pengibaran hingga saya bertahan hingga merah putih sudah berkibar. Pada saat keluar, saya mulai tegang," kata Kristo.
Kristo merasa pusing dan hilang keseimbangan setelah bendera merah putih berkibar. Dua orang rekannya yang berada di samping kiri dan kanan kemudian membantunya.
"Saya keseimbangan hilang, tiba-tiba di situ saya pusing. Dan di sebelah kiri dan kanan saya ada teman yang bisa membantu saya hingga saya bisa bertahan sampai keluar," ujarnya.
(sur/sur)