Zulhas soal Keracunan MBG: Belum Terbiasa, Dulu Saya Minum Susu Diare

CNN Indonesia
Kamis, 21 Agu 2025 20:33 WIB
Menteri Zulkifli Hasan merespons kasus keracunan makanan masif. (CNN Indonesia/Farid)
Surabaya, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan atau Zulhas berbicara soal dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah.

Menurut Zulhas, kasus tersebut bisa jadi bukan disebabkan kesalahan dalam pengolahan makanan, melainkan bisa karena alergi atau ketidakbiasaan penerima MBG dalam mengonsumsi bahan tertentu.

"Bukan berarti salah masak kan? Karena memang kita belum terbiasa," kata Zulhas saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Wonocolo, Surabaya, Kamis (21/8).

Ia kemudian mencontohkan, dulu ia tak bisa mengonsumsi susu. Begitu juga para penerima MBG. Ia menilai reaksi tubuh anak bisa berbeda, apalagi jika belum terbiasa mengonsumsi susu atau memiliki alergi.

"Dulu saya dikasih susu, saya mencret karena masih kecil. Kan ada juga bantuan dulu. Kalau saya minum susu mencret gitu karena saya dulu enggak enggak bisa. Jadi minumnya air beras kan," jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut wajar terjadi. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Zulhas pun menyoroti pentingnya pendataan alergi anak di sekolah.

"Nah, ini ada yang alergi juga. Kalau saya susu enggak bisa gitu. Ya, kalau saya ya dulu. Tapi kalau air tajin bisa," katanya.

Pengawasan kualitas makanan MBG, kata dia, sudah dilakukan sangat ketat. Mulai dari bahan baku, proses mencuci, hingga penyajian diawasi oleh ahli gizi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan pemerintah daerah.

"Tadi saya lihat ke dalam. Jadi memang betul-betul ketat sekali pengawasannya. Termasuk bahan bakunya dan sebagainya, cara mencucinya, penyajiannya itu ketat sekali," ujar dia.

Selain itu, Zulhas juga mengapresiasi inovasi pengelolaan sampah makanan di SPPG Wonocolo yang memanfaatkan magot untuk mengurangi limbah dan menjaga lingkungan.

"Sampah makanan ditampung, kasih makan magot, magotnya nanti besar, kawin, mati kemudian buat makanan ikan, jadi ini bagus sekali ya, sirkular," pungkasnya.

Sebelumnya, sekitar 90 siswa dari sejumlah SMP di Sleman, DIY dilarikan ke beberapa fasilitas pelayanan kesehatan karena diduga mengalami gejala keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG), Selasa (12/8).

Kejadian serupa juga terjadi di SMP Negeri 8 Kota Kupang. Tercatat lebih dari 200 siswa mengalami keracunan usai menyantap daging sapi yag dihidangkan MBG, Selasa (22/7).

(frd/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK