Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat suara soal penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer dalam kasus dugaan pemerasan sejumlah perusahaan, Kamis (21/8).
Dasco mengaku masih menunggu pengumuman resmi dari KPK dalam kasus tersebut. Ia menegaskan kasus itu menunjukkan bahwa Presiden tak akan pandang bulu dalam pemberantasan korupsi.
"Perlu ditegaskan di sini bahwa berkali-kali Presiden Prabowo menekankan bahwa presiden tidak pandang bulu terhadap penegakan kasus-kasus korupsi," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga yang pasti presiden tidak akan melindungi bila ada memang terbukti pembantu-pembantunya melakukan hal-hal perbuatan yang tidak terpuji," imbuhnya.
Saat ditanya soal status kader maupun sikap partai, Dasco belum mau bicara. Dia mengaku akan mengecek terlebih dahulu.
Di sisi lain, Dasco mengaku juga tak banyak berkomunikasi dengan Noel. Dia mengaku lebih banyak berkomunikasi dengan Menterinya, Yassierli.
"Saya kebetulan tidak sering interaksi dan kebetulan memang selama ini kita banyak bersentuhan dengan menteri ketenagakerja ya selama ini," kata Dasco.
KPK melakukan OTT terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel terkait dugaan kasus pemerasan di Kementerian Ketenagakerjaan.
Pria yang akrab disapa Noel tersebut diciduk di Jakarta, Kamis (21/8). Penangkapan Noel dibenarkan pimpinan KPK Fitroh Rohcahyanto.
"Benar," kata Fitroh saat ditanya soal KPK menjaring Noel. Namun, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi dari KPK. Mereka mengaku masih melakukan pemeriksaan intensif.
Noel yang juga Ketua Prabowo Mania 08, menjadi anggota kabinet Presiden Prabowo Subianto pertama yang ditangkap KPK.
Noel menjadi wakil menteri setelah ikut mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 lalu. Ia sebelumnya pendukung Joko Widodo (Jokowi) dengan membentuk Jokowi Mania.
Noel pun bergabung dengan Gerindra kemudian menjadi calon anggota DPR di dapil Kalimantan Utara. Namun, ia gagal lolos ke Senayan.
(fra/thr/fra)