Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 2 Km

CNN Indonesia
Minggu, 24 Agu 2025 15:24 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi disertai semburan abu vulkanik setinggi dua kilometer di atas puncak.
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi disertai semburan abu vulkanik setinggi dua kilometer di atas puncak. (ANTARA FOTO/GREGORIO J GILBERT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi disertai semburan abu vulkanik setinggi dua kilometer di atas puncak, Minggu (24/8) siang.

Erupsi gunung yang berada di Kabupaten Flores Timur, NTT tersebut dikonfirmasi Petugas Pos Pengamatan Gunung, Yosef Suryanto terjadi pada pukul 12.33 WITA.

"Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 24 Agustus 2025 pukul 12:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 3.584 m di atas permukaan laut)," kata Yosef melalui laporan tertulis PPGA yang diterbitkan pukul 12.49 WITA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yosef menyebut secara visual kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan sebaran abu mengarah ke barat daya dan barat.

Dia menjelaskan erupsi juga terekam di seismogram PPGA dengan amplitudo maksimum 7,4 milimeter dan berlangsung selama tiga menit dua detik.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi ± 3 menit 2 detik," ujar Yosef.

Gunung Lewotobi Laki-Laki yang memiliki tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut itu terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura dan kini status gunung tersebut adalah siaga atau level III.

Berada pada status siaga atau level III, PPGA mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.

"Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote," jelasnya.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap menggunakan penutup mulut dan hidung untuk mencegah atau menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan yang bisa menyebabkan penyakit ISPA.

PPGA juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan pemerintah daerah.

(eli/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER