Kakorlantas Akui Penerapan Tilang Elektronik Belum Sempurna

CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2025 02:20 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengakui penerapan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) masih belum sempurna. (CNN Indonesia/Patricia Diah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho mengakui penerapan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) masih belum sempurna.

Agus mengatakan sistem tilang tersebut memang masih penyempurnaan di sejumlah aspek agar penerapannya dapat lebih efektif dan sah secara hukum.

"Kami sedang mengkaji perbedaan barang bukti fisik dan digital, serta syarat formil agar penegakan hukum berbasis ETLE memiliki legitimasi kuat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/8).

Oleh sebab itu, ia mengatakan masukan dari para pakar, akademisi dan pengamat di sektor transportasi serta keselamatan sangat diperlukan.

Pelbagai masukan itu, kata dia, juga diperlukan sebagai bentuk komitmen Polri untuk berbenah berbenah melayani masyarakat dan meningkatkan kepercayaan publik.

"Kebijakan Korlantas harus lahir dari saran masyarakat, akademisi, maupun pengamat. Transformasi organisasi dan transformasi operasional menjadi kunci agar kehadiran Korlantas benar-benar dirasakan publik," ujarnya.

Di sisi lain, ia juga menyoroti persoalan keselamatan lalu lintas yang masih menjadi masalah utama di masyarakat. Ia mengatakan angka kecelakaan saat ini masih lumayan tinggi meskipun sudah mulai mengalami penurunan.

Agus mengatakan dalam Operasi Patuh Jaya selama 17 hari terakhir tingkat fatalitas kecelakaan mampu turun 51 persen. Sedangkan untuk jumlah kecelakaan berkurang hingga sekitar 30 persen.

"Negara harus berani bersikap, termasuk menertibkan kendaraan over dimensi dan overload agar dampak penurunan kecelakaan semakin signifikan," tuturnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan pekerjaan rumah yang besar untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas tersebut tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Polri.

Ia menilai dibutuhkan sinergitas lintas sektor serta masukan masukan dari seluruh pihak demi menyelesaikan hal tersebut.

"Kami butuh sinergi seluruh stakeholder, mulai dari Kementerian Perhubungan, PU hingga masyarakat. Semua demi keselamatan dan pelayanan terbaik," ucapnya.

(tfq/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK