Geger Macan Tutul Masuk ke Balai Desa di Maleber Kuningan Jabar

CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2025 20:55 WIB
Penampakan macan tutul yang bersembunyi di balik tumpukan kursi di salah satu ruangan dalam Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Dok. Damkar Kuningan via Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat geger oleh kehadiran macan tutul di tengah permukiman, Selasa (26/8).

Macan tutul itu bahkan masuk ke Balai Desa Kutamandarakan. Akhirnya aparat gabungan yang terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Pemadam Kebakaran (Damkar), BPBD, hingga kepolisian pun turun tangan berjibaku untuk mengevakuasi hewan predator tersebut.

Hewan itu pun akhirnya berhasil diamankan setelah dua jam.

Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma mengatakan pihaknya mendapatkan laporan soal macan tutul masuk balai desa itu pada Selasa pagi. Macan itu, katanya, mulanya terpergok oleh seorang pekerja bangunan di balai desa tersebut.

Saat itu, pekerja bangunan ingin mengambil perkakas di ruangan lama balai desa, dan melihat macan di pintu bagian depan. Pekerja tersebut kaget dan lari, sedangkan hewan buas itu masuk ke dalam ruangan yang lebih dalam di balai desa tersebut.

"Macan itu awalnya ditemukan oleh pekerja bangunan yang sedang membangun. Karena itu kan ruangannya bekas Balai Desa dulu. Ketika mau ngambil perkakas melihat macan ada di pintu bagian depan. Jadi sama-sama kaget, pekerjanya lari, macannya pindah ke ruangan yang lebih dalam," tutur Arga seperti dikutip dari detikJabar.

Warga lalu melapor ke petugas. Setelah mendapatkan laporan, petugas Damkar Kuningan langsung menuju lokasi kejadian.

Evakuasi hewan itu tak bisa dilakukan begitu saja karena alat yang terbatas dan macan tutul itu merupakan hewan yang dilindungi.

"Kalau dilihat dari warna memang jenisnya itu macan tutul warna kuning dengan warna hitam berbentuk lingkaran. Ada informasi itu dari hari Senin malam. Kebetulan itu gedung bekas balai desa cuman aulanya masih sering dipakai rapat," tutur Arga.

Menurutnya, untuk bisa mengevakuasi macan tersebut, harus menggunakan obat bius khusus hewan yang dibawa petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BKSDA) di Bandung.

"Karena memang hewan dilindungi dan penanganannya juga terbatas akhirnya koordinasi dengan BPBD dan Kapolres. Akhirnya kita berangkat ke sana, warga sudah banyak. BKSDA dari Cirebon sudah datang cuman alat pembiusnya itu dari Bandung. Jadi kita menunggu BKSDA dari Bandung terlebih dahulu," tutur Arga.

Macan tutul masuk Balai Desa Kutamandarakan, Kabupaten Kuningan, Jabar. (Dok. Damkar Kuningan via Detikcom)

Sementara itu, untuk menjaga keamanan agar macan tersebut tak lari kemana-mana, petugas gabungan  memasang jaring pengaman di sekitar ruangan hewan tersebut masuk.

Pihaknya menduga macan tutul tersebut berasal dari areal perbukitan di kecamatan tersebut--warga sekitar menyebutnya Bukit Barisan. Macan tutul itu diduga masuk ke dalam pemukiman warga saat ingin mencari makanan.

"Biasanya kan macan tutul habitatnya ada di Gunung Ciremai. Tapi kan ini jauh dari Gunung Ciremai. Cuman tadi ngobrol sama BKSDA katanya macan tersebut berasal dari Bukit Barisan yang ada di Maleber yang menyambung ke Cilacap. Mungkin lagi tersesat dan mencari makanan, akhirnya terjebak di sini," kata Arga.

Proses evakuasi dua jam

Kepala Seksi Konservasi Wilayah 6 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Sarif Hidayat, yang ikut dalam proses evakuasi memaparkan, bahwa proses evakuasi berlangsung selama hampir dua jam, karena menunggu macan tutul tersebut tenang terlebih dahulu.

"Kami dapat informasi dari pagi. Dari perangkat desa terus kami pastikan video dan fotonya. Kemudian baru kami konsolidasi dengan tim kesehatan dan kami bergerak ke lokasi TKP sekitar satu sampai dua jam. Kami melakukan upaya determinasi untuk mengamankan macan dari lokasi Desa Kutamandarakan. Proses evakuasinya dari pukul 12.45 WIB sampai 14.30 WIB," tutur Sarif.

Sarif mengatakan proses evakuasi harus menggunakan bius, karena sesuai aturan untuk binatang predator.

"Upayanya kita menggunakan cara dibius. Karena ini merupakan binatang buas, satwa liar predator. Jadi sesuai dengan SOP petunjuk teknis. Sesuai dengan Permen 17 tentang penyelamatan satwa liar. Kami melakukan tahapan-tahapan sesuai yang disebutkan," tutur Sarif.

Walau diduga tersesat dari Bukit Barisan, Sarif mengatakan untuk mencari tahu penyebab hewan itu masuk ke permukiman warga harus dikaji lebih lanjut.

"Kita belum bisa menyimpulkan. Karena perlu analisis. Apalagi ini lokasinya unik di sebuah ruangan atau kantor yang sudah tidak terpakai. Jadi kami belum bisa menyampaikan dan menyimpulkan penyebabnya apa," tutur Sarif.

Menurutnya, macan tutul tersebut biasanya hidup di hutan atau alam liar yang jauh dari pemukiman penduduk. Setelah dievakuasi, macan tutul tersebut akan dibawa di BKSDA provinsi untuk diteliti lebih lanjut.

Kejadian pertama

Kepala Desa Kutamandarakan, Ihak Sunardi, mengatakan itu adalah kejadian pertama hewan buas masuk ke permukiman di kampungnya tersebut. Padahal, lanjut Ihak, desanya cukup jauh dari kawasan hutan.

"Kalau ke hutan itu jaraknya cukup jauh harus melewati sungai juga. Saya termasuk orang yang heran, seumur-umur baru pertama ada macan masuk ke desa. Kemungkinan karena habitatnya terganggu atau makanannya nggak tersedia jadi turunnya ke desa, " tutur Ihak.

Ihak sendiri tidak mengetahui secara pasti sejak kapan macan tutul tersebut masuk. Namun, Menurut Ihak, macan tersebut masuk lewat atap kamar mandi yang jebol dan terbengkalai.

Dari atap kamar mandi tersebut, macan tutul masuk ke dalam gedung bekas Balai Desa.

Proses evakuasi macan tutul di balai desa itu pun viral di media sosial.

[Gambas:Instagram]

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: PBB Naik 1.000 Persen, Warga Protes

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK