Polda Jawa Timur masih memburu pelaku utama yang diduga melakukan pembakaran di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, saat aksi unjuk rasa berujung ricuh Sabtu (30/8) malam lalu.
Pembakaran Gedung Grahadi menjadi sorotan publik karena foto terduga pelaku viral di media sosial.
Dalam unggahan yang beredar luas di platform X dan berbagai media massa, sosok terduga pelaku terlihat mengenakan jaket ojek online berwarna hijau, helm hitam, kaca mata dan masker wajah. Dia juga mengenakan sepatu merk tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri ini memicu dugaan kuat bahwa pelaku memanfaatkan atribut ojek online untuk menyamarkan identitasnya di tengah kerusuhan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan semua informasi yang masuk, termasuk yang beredar di media sosial menjadi bahan penyelidikan kepolisian.
"Informasi sekecil apa pun, baik dari warga masyarakat yang menyampaikan, teman-teman media, maupun informasi di media sosial, media online tentu akan kami tindak lanjuti," kata Jules, Senin (1/9) malam.
Jules mengatakan pihakya terus mendalami bukti-bukti untuk mengungkap pelaku sebenarnya. Menurut Jules, pihaknya bekerja ekstra hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam penetapan tersangka.
"Saat ini kami masih mendalami terkait dengan pelaku sesungguhnya dari pembakaran Grahadi," ujarnya.
Demonstrasi berujung kericuhan terjadi di sejumlah titik di Surabaya dalam dua hari terakhir, Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8).
Akibat peristiwa itu, Gedung Negara Grahadi sisi barat dan Kantor Mapolsek Tegalsari hangus dibakar orang tak dikenal. Ratusan orang ditangkap.
(fra/frd/fra)