Iko Mahasiswa Unnes Meninggal Dunia, Ada Dugaan Kejanggalan

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2025 14:30 WIB
Kematian mahasiswa Unnes, Iko, dinilai janggal. Keluarga & PBH IKA Unnes melakukan penelusuran penyebab kematian korban yang sempat ingin jemput rekannya polda.
Suasana rumah duka mendiang Iko Juliant Junior, Mahasiswa FH Unnes yang kematiannya disebut janggal, di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025). (Detikcom/Arina Zulfa Ul Haq)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kematian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes), Iko Juliant Junior, disebut janggal. Kabar tersebut pun beredar di media sosial dan aplikasi perbincangan sosial seperti Instagram dan Whatsapp.

Dalam unggahan sejumlah akun media sosial menunjukkan kejanggalan-kejanggalan penyebab kematian Iko yang disebut karena kecelakaan. Disebutkan pula sebelum meninggal, korban sempat mengigau 'jangan pukul pak'.

Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FH Unnes pun menyatakan akan melakukan pengawalan atas kasus tersebut, dan mendampingi pihak keluarga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota PBH IKA Unnes, Naufal Sebastian, menyatakan mereka menemui keluarga korban dan mendapat kuasa secara verbal untuk memberikan pendampingan. Meski begitu, pihaknya menegaskan akan tetap menghormati situasi duka keluarga.

"Keluarga merasakan rasa traumatik dan rasa kehilangan. Sementara menunggu dulu. Kami fokus kepada penguatan keluarga dulu," kata Naufal di rumah mendiang Iko, Selasa (2/9) seperti dikutip dari detikJateng.

Menurutnya, informasi terkait kematian Iko masih simpang-siur, sehingga tim hukum akan melakukan investigasi terlebih dahulu.

"Karena kejadiannya cepat, cepat naik, dan kami berkomitmen untuk mendampingi keluarga saudara kita Iko. Ke depan karena ada banyak informasi yang belum bisa kita pastikan, maka tim PBH IKA Unnes akan melakukan investigasi lebih dalam untuk bertanya terhadap saksi maupun kemudian melihat lokasi perkara," urainya.

Naufal pun mengaku menerima laporan soal dugaan kejanggalan kematian Iko.

"Informasi dari rekan-rekan, dari foto, ada luka di bibir, sobek, ada bonyok lebam di mata. Apakah itu akibat dari kecelakaan atau yang lain, kami perlu investigasi lebih dalam. (Keterangan dokter) pada saat itu ada pendarahan di limpa, sehingga dioperasi. Selesai operasi kemudian meninggal," kata Naufal.

"Informasi yang kami terima (almarhum Iko) sempat mengigau. Mengigau untuk minta tolong tidak dipukuli," ujarnya.

Iko sempat dilarikan ke RSUD DR Kariadi pada sekitar pukul 11.00 WIB pada hari tersebut.

Ada informasi yang menyebutkan sejumlah barang pribadi milik mendiang hilang, seperti ponsel, almamater, dan tas ransel. Disebut pula motor Iko Juliant ditahan di Polda Jateng.

Sementara seorang teman Iko Juliant menerangkan mahasiswa Unnes tersebut sempat kecelakaan di Kalisari, namun dalam surat keterangan polisi tertulis kejadian berlangsung di daerah dr Cipto, Semarang.

Informasi lainnya menarasikan keluarga Iko Julian mendapatkan informasi dari satpam, anggota Brimob mengantar mendiang ke RS dr Kariadi. Selain itu ada kabar igauan Iko di ruang perawatan sebelum meninggal yakni, 'ampun pak, tolong pak jangan pukuli saya lagi'.

Sebelumnya, pada Senin (1/9), Direktur PBH IKA FH Unnes, Ady Putra Cesario menyebut pihaknya tengah mengumpulkan saksi dan bukti terkait kasus tersebut.

"Kami menerima beberapa aduan, salah satunya dari keluarga dan teman-teman almarhum. Saat ini kami sedang mengumpulkan bukti dan keterangan saksi terkait kronologi meninggalnya almarhum," kata Ady dikutip dari detikJateng.

Dari informasi yang diterimanya, Ady mengatakan, Iko Juliant hendak menjemput rekannya di Polda pada Sabtu (30/8) sore. Namun pada Minggu (31/8), pihak keluarga menerima informasi kondisi Iko Juliant kritis dan dirawat di RSUP Dr Kariadi.

"Dan informasi yang kami terima juga, di tanggal 30 itu informasi yang diberikan kepada kami, saudara Iko memang keluar dari rumah untuk menjemput rekannya yang ada di Polda," jelasnya.

"Tapi ketika masuk di tanggal 31 Agustus di sekitar jam 11.00 WIB, ada kabar Almarhum ini dilarikan ke RSUD Dr Kariadi dalam kondisi kritis. Jadi informasi terkait yang mengantar dari Brimob itu kita dapatkan dari informasi dari Satpam RSUP Dr Kariadi," lanjut Ady.

Pernyataan rektor

Sementara itu, Rektor Unnes, Martono menegaskan pihak kampus siap membantu menelusuri penyebab kematian, jika ada aduan resmi dari pihak keluarga.

Dia menjelaskan laporan awal kasus kematian Iko Juliant sebagai korban kecelakaan. Namun, belakangan berkembang dengan kasus kematian janggal.

"Laporan pertama kan kecelakaan. Tapi isu berkembang, katanya anak ini sempat mengigau 'jangan dipukul, jangan dipukul' terus ada beberapa yang menyampaikan bahwa ada ketidakwajaran," kata Martono di Unnes, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Selasa.

Martono menyebut dugaan kejanggalan dalam peristiwa itu perlu diverifikasi langsung dari pihak keluarga. Menurutnya, Unnes tidak bisa mengambil sikap hanya berdasarkan kabar berantai.

"Tolong ada aduan dulu orang tuanya, karena yang tahu persis igauan anak ini adalah orang tua. Kalau Unnes sikapnya sementara kita hargai laporan terakhir, meninggal karena kecelakaan," lanjutnya.

Martono mengatakan ada informasi soal kondisi medis almarhum yang mengalami kerusakan limpa usai kecelakaan. Dia pun  memastikan kampus bersama jejaring alumni dan bantuan hukum siap mendampingi keluarga apabila ada laporan resmi yang masuk.

Pernyataan polda

Terpisah, Kabid Humas Poda Jateng, Kombes Artanto, mendorong keluarga untuk membuat laporan agar kasus itu dapat segera diusut.

"Segera keluarganya atau utusannya merapat ke Polretabes Semarang atau ke Mapolda untuk informasikan secara resmi kejadian tersebut, guna penyelidikan atas informasi tersebut," kata Artanto melalui pesan singkat, Senin (1/9).

Selain itu, Artanto mengatakan, pihaknya juga harus mendalami informasi terkait kecelakaan yang diduga mengakibatkan Iko Julian wafat.

"Kita harus lakukan penyelidikan dahulu informasi tersebut," ujarnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER