Keluarga Ragu Aktivis Lingkungan NTT Vian Ruma Bunuh Diri

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2025 22:45 WIB
Keluarga Vian Ruma meragukan kematian aktivis lingkungan asal NTT karena bunuh diri. Mereka mendesak polisi mengusut tuntas kasus.
Keluarga desak polisi usut tuntas kasus kematian aktivis lingkungan NTT yang janggal. ( iStock/aradaphotography)
Kupang, CNN Indonesia --

Keluarga dari aktivis lingkungan asal Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak yakin kalau Rudolfus Oktovianus Ruma alias Vian Ruma meninggal dunia akibat bunuh diri.

"Kalau untuk keluarga sendiri memang untuk keluarga besar secara umum memang mereka sedikit merasa janggal terus rasa tidak yakin dengan kejadian (bunuh diri yang dilakukan Vian) seperti ini," kata Rikardus Mbusa, adik kandung Vian saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis (11/9) malam.

Menurut Rikardus, dalam kesehariannya, Vian selalu memberikan motivasi dan solusi bagi keluarga dan adik-adiknya dalam mengatasi sebuah persoalan. Itu menjadi salah satu alasan keluarga tidak yakin sepenuhnya korban tewas akibat bunuh diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat orangnya, kakaknya ini yang pertama itu orangnya selalu memberikan solusi kepada adik-adiknya setiap ada persoalan selalu memberikan solusi, memberikan arahan, terus juga selalu bijak dalam mengatasi sesuatu (persoalan)," ujarnya.

Dan bukan hanya di lingkungan keluarga, tapi cerita dari teman-teman korban juga menyampaikan hal yang sama bahwa Vian adalah orang yang selalu memberi arahan dan solusi kepada kerabatnya. Vian juga bergaul di lingkungan gereja bersama para Imam Gereja Katolik dan aktif dalam Organisasi Pemuda Katolik.

"Itu hal yang paling utama keluarga merasa tidak yakin sosok kakak kami ini sampai nekat bunuh diri," ujarnya.

Selain itu, Vian juga dipastikan tidak ada pertengkaran ataupun berselisih dengan keluarga.

Karena itu, Rikardus mendesak ada perhatian serius dari kepolisian khususnya Polres Nagekeo dan Polda NTT untuk mengusut tuntas kasus kematian Vian Ruma.

"Dan kami mengharapkan pihak kepolisian dari Polsek, Polres maupun Polda untuk bisa mendapatkan kronologis yang utuh sehingga kami bisa terima semuanya ini," ucapnya.

Rikardus mengatakan Vian adalah aktivis lingkungan yang vokal bersama gereja untuk menyuarakan soal penolakan geotermal.

Kendati demikian, Rikardus menolak untuk mengaitkan kematian kakaknya itu dengan aktivitasnya sebagai seorang aktivis lingkungan yang kerap bersuara lantang.

"Kalau omong dia (Vian) bagian dari salah satu perkumpulan dan punya hubungan baik dengan pihak paroki untuk menyuarakan penolakan soal geotermal itu iya, tapi bahwa dia meninggal karena (penolakan geotermal) itu saya tidak tahu," tegasnya.

Sebelumnya Rudolfus Oktavianus Ruma alias Vian Ruma (30), seorang aktivis lingkungan dan juga guru mata pelajaran Matematika pada SMPN 1 Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, NTT ditemukan meninggal dunia dan pada Jumat (5/9) lalu.

Vian ditemukan meninggal dunia di rumah pondok di Wodo Mau, Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo dengan kondisi jenazah telah membengkak.

Korban ditemukan pada posisi leher terlilit pada seutas tali sepatu miliknya sendiri dengan lutut korban yang menekuk serta telapak kaki masih menyentuh lantai bambu pondok.

Saat ditemukan barang-barang pribadi seperti handphone, tas, sepatu, dan sandal ditemukan masih ada di sekitar jenazah korban. Sementara sepeda motor milik korban ditemukan di luar pondok di dekat lokasi kejadian.

(ely/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER