Gibran Tinjau Pengungsi Banjir di Bali, Soroti Anak hingga Lansia

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2025 14:57 WIB
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kanan) berdialog dengan warga saat meninjau posko pengungsian bencana banjir di Denpasar Timur. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Denpasar, CNN Indonesia --

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengunjungi tempat pengungsian banjir di Banjar Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Bali, Jumat (12/9) siang.

Dalam kunjungannya itu, Gibran mendengarkan sejumlah keluhan dan permintaan para pengungsi banjir.

"Kemarin sudah kami himpun keluhan-keluhan dari bapak ibu semua terkait rumah, surat-surat yang hilang, KTP, KK, dan lain-lainnya," kata Wapres Gibran.

"Untuk masalah kerusakan-kerusakan rumah, toko, atau apapun itu ini Pak Walikota , dan Pak Wagub (Wakil Gubernur) sudah melakukan assessment. Intinya nanti yang rusak akan diperbaiki," imbuhnya.

Selain itu, Gibran juga berpesan soal anak-anak, ibu hamil, hingga lansia.

Gibran meminta kepada petugas terkait agar anak-anak pengungsi bisa kembali bersekolah pada Senin (15/9) nanti. Selain itu, kebutuhan bayi, ibu menyusui, ibu hamil, dan lansia harus diprioritaskan.

"Saya pesan, ini tolong, nanti Senin, ini kalau bisa adik-adik tetap bisa sekolah di hari Senin nanti, kegiatan belajar-mengajar bisa berjalan dengan baik, nanti fasilitas-fasilitas umum harus kita bangun kembali, terutama yang tempat-tempat yang krusial, sekolah, tempat ibadah, pura, dan lain-lainnya," ujarnya.

"Nanti mohon dibantu. Dan nanti juga tolong pasca bencana ini penyakit-penyakit seperti penyakit kulit dan lain-lain ini mohon diperhatikan dengan benar," sambung putra dari Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) itu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut 16 orang dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian akibat banjir terjadi di Provinsi Bali per Jumat ini.

"Bencana ini menimbulkan duka mendalam dengan 18 orang meninggal dunia, dua orang masih dalam pencarian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya.

"Korban hilang masih terus dicari oleh Basarnas," sambungnya.

Selain itu BNPB juga melaporkan sebanyak 214 Kepala Keluarga (KK) atau 659 jiwa terdampak dan 185 jiwa mengungsi akibat bencana banjir tersebut.

Muhari menerangkan pemerintah Provinsi Bali telah mentepakan masa tanggap darurat satu pekan hingga 17 September mendatang. Selama status itu pemerintah akan fokus untuk pemulihan awal. Termasuk perbaikan jembatan, jalan rusak, dan tembok penyengker yang jebol.

Muhari menyebut berdasarkan laporan pada Kamis (11/9) kemarin, genangan air di tujuh kabupaten/kota di Bali sudah mulai surut, sehingga akses jalan utama perlahan kembali terbuka.

"Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus bergerak cepat membersihkan puing, memperbaiki fasilitas rusak, serta mengevakuasi warga yang masih terjebak," ujarnya.

(kdf/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK