7 Santri Terdeteksi Masih Bertahan Hidup Terjebak di Reruntuhan Musala

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2025 11:22 WIB
Surabaya, CNN Indonesia --

Evakuasi korban musala ambruk di asrama putra Pondok Pesantren Al Koziny, Buduran, Sidoarjo, terus berlanjut pada hari ke-2, Selasa (30/9).

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Adhy Karyono mengatakan, Tim SAR Gabungan saat ini tengah berupaya mengevakuasi tujuh orang santri yang terjebak di reruntuhan. Seluruhnya masih terpantau dalam kondisi hidup.

"Yang masih hidup dan terdeteksi ada tujuh lagi. Ada satu sektor yang di belakang satu orang, kemudian di tengah satu orang, di samping kanan lima orang. Itu terdeteksi masih komunikasi," kata Adhy di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menjaga kondisi para korban, tim SAR telah menyalurkan makanan, minuman dan oksigen agar mereka bisa bertahan hingga proses evakuasi berhasil dilakukan.

"Kita kasih suplai minum, makan, kemudian kasih oksigen," ungkapnya.

Adhy menegaskan, proses penyelamatan dilakukan dengan sangat hati-hati. Penggunaan alat berat tidak diterapkan karena dikhawatirkan getarannya mebuat reruntuhan tak stabil, hal itu justru membahayakan korban maupun petugas.

"Fokus hari ini kita belum menggunakan alat berat karena kalau dilakukan alat berat, maka pergeseran itu menjadi malah mencelakakan ya, baik petugas maupun yang dievakuasi," terangnya.

Ia memastikan, tim terus bekerja keras agar tujuh santri yang masih terjebak segera bisa diselamatkan.

"Golden time-nya kita tidak terlalu lama ini soalnya," ucapnya.

Adhy juga mengatakan, ada ratusan wali santri melaporkan kehilangan anak-anak mereka setelah bangunan musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Koziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9).

Ia menyebutkan, jumlah laporan yang masuk mencapai 172 orang. Namun sebagian laporan tersebut sudah menemukan titik terang.

"172 [laporan masuk], tapi sudah sebagian, sudah bertemu. Dan ada 300 lebih keluarga yang ketemu anaknya itu kembali ke rumah pulang," kata Adhy.

Saat kejadian, diketahui ada puluhan hingga ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

Berdasarkan data Kantor SAR Surabaya hingga Selasa pagi, terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa ini. Dari jumlah tersebut, 99 orang berhasil diselamatkan, dimana 8 orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian. Sementara itu, satu orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

(gil/frd/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER