Musala Ambruk, Menag Akan Buat Ketentuan Khusus Pembangunan Pesantren
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pemerintah akan menyusun ketentuan khusus terkait pembangunan pondok pesantren dan madrasah. Hal ini menyusul peristiwa musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang ambruk pada Senin (29/9).
Nasaruddin menyebut, Kementerian Agama akan memperketat standar pembangunan di lembaga pendidikan Islam sehingga, setiap proyek konstruksi benar-benar mengikuti aturan yang berlaku. Ia menekankan, keselamatan santri harus menjadi prioritas utama.
"Ini mudah-mudahan menjadi pembelajaran berharga buat kami juga ya. Saya selaku Menteri Agama juga pasti akan memberikan suatu ketentuan khusus," kata Nasaruddin pada Selasa (30/9).
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa ke depan pembangunan pondok pesantren maupun madrasah maupun fasilitas pendidikan agama lainnya harus sesuai standar yang telah ditetapkan.
Nasaruddin menambahkan, pemerintah mendorong agar setiap pihak yang melakukan pembangunan apa pun benar-benar mengikuti ketentuan teknis yang sudah ditetapkan negara.
"Bahkan juga non-pondok pesantren pun juga pembangunan apapun yang kita akan lakukan di republik ini sebaiknya kita mengikuti standar yang telah ditentukan oleh pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, bangunan musala tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.
Saat kejadian, puluhan hingga ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.
Berdasarkan data Kantor SAR Surabaya hingga Selasa sore, terdapat 102 orang santri menjadi korban dalam peristiwa ini. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Kemudian diperkirakan masih ada 38 orang yang terjebak di reruntuhan.
(frd/els)