Sejumlah pelaku usaha yang bergantung dari arus listrik di Banda Aceh mengaku merugi akibat pemadaman listrik yang dilakukan PLN sejak 3 hari terakhir.
Seorang pelaku usaha depot air isi ulang di kawasan Lamteumen, Banda Aceh, Mahdi mengaku kesal lantaran pemadaman listrik yang begitu lama tanpa alasan yang jelas dari PLN.
"Akibat pemadaman ini kami tidak bisa buka, karena kita beroperasi itu pagi sampai sore. Sementara 2 hari ini jam 10 malam lewat baru hidup listrik itu pun sampai jam 8 pagi, tentu ini merugikan kami," kata Mahdi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang sama dirasakan oleh pelaku usaha laundry di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Irmayani. Akibat pemadaman listrik usahanya tidak bisa beroperasi.
Apalagi mereka was-was akan kerusakan alat elektronik akibat belum normalnya arus listrik.
"Kalau listrik padam kita tidak bisa kerja ini pakaian sudah menumpuk, kemarin sempat hidup lalu 1 jam kemudian mati lagi, kita juga takut kalau rusak mesin cuci kalau listriknya belum normal," keluh Irma.
Pantauan CNNIndonesia.com, sejak 3 hari terakhir pihak PLN menggilir pemadaman listrik di seluruh Aceh. Pemadaman itu terjadi mulai Senin (29/9).
Khusus di Banda Aceh pemadaman listrik membuat warga kalang kabut, bahkan saat malam hari sejumlah warga menyerbu warung kopi yang beroperasi menggunakan mesin genset hanya untuk mengisi ulang daya alat elektronik mereka.
Ada juga warga menyerbu tempat fasilitas umum yang tidak terkena pemadaman listrik hanya untuk menumpang mandi atau ke MCK. Hingga hari ini, Rabu (1/10) pukul 10:30 WIB sejumlah wilayah di Banda Aceh masih dilakukan pemadaman listrik secara bergilir.
Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim menyebutkan pemadaman listrik di wilayah Aceh karena adanya gangguan di sisi pembangkit interkoneksi Sumatra.
Gangguan ini berdampak pada sejumlah wilayah, meliputi Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Jaya.
Namun sejak Selasa malam (30/9) pihaknya sudah memulihkan lebih dari 60 persen sistem kelistrikan di Aceh setelah terjadi gangguan sistem yang meluas.
"PLN langsung bergerak cepat melakukan penormalan secara bertahap. Saat ini, proses pemulihan sudah mencapai lebih dari 60 persen," jelasnya.
Lukman menambahkan bahwa fokus utama saat ini adalah penormalan di sisa wilayah terdampak.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. PLN berkomitmen penuh untuk menjaga keandalan pasokan kepada masyarakat," ujar Lukman.