KPK: Eks Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos Tersangka Kasus Bansos

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 11:48 WIB
KPK menetapkan Edi Suharto sebagai tersangka dalam kasus korupsi penyaluran bansos, merugikan negara Rp221 miliar. Tiga tersangka lainnya juga terlibat.
Mantan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto, Jakarta, Rabu, 2 September 2020. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan mantan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menjadi salah satu tersangka kasus dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun Anggaran 2020 yang diduga merugikan negara Rp221 miliar.

Edi Suharto sempat juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demikian disampaikan KPK mengonfirmasi keterangan dari kuasa hukum Edi, Faizal Hafied, yang menyebut kliennya sudah berstatus tersangka.

"Benar bahwa yang bersangkutan merupakan salah satu pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Kamis (2/10).

Dalam kasus ini, KPK menetapkan total tiga orang dan dua korporasi sebagai tersangka. Satu tersangka lain yang sudah terkonfirmasi ialah Komisaris Utama PT Dosni Roha Logistik (DNRL) Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.

Adapun Bambang merupakan kakak dari Pendiri Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Dia sudah mengajukan Praperadilan terkait status hukumnya tersebut. Namun, hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menolaknya.

Dalam proses berjalan, KPK sudah memeriksa sejumlah saksi.

KPK juga sudah melakukan larangan bepergian ke luar negeri terhadap empat orang berinisial ES, BRT, KJT, dan HER (HT).

Surat larangan atau cegah ke luar negeri tersebut dikeluarkan sejak tanggal 12 Agustus 2025, berlaku untuk enam bulan ke depan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, empat orang yang dicegah bepergian ke luar negeri tersebut ialah Edi Suharto. Kemudian Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.

Selanjutnya Direktur Utama PT Dosni Roha Logistik tahun 2018-2022 Kanisius Jerry Tengker dan Direktur Operasional PT Dosni Roha Logistik tahun 2021-2024 Herry Tho.

Nama-nama tersebut sebelumnya sempat dipanggil penyidik untuk dilakukan pemeriksaan.

(ryn/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER