DPRA Akan Panggil PLN Imbas Sejumlah Daerah Aceh Gelap Berhari-hari

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 13:06 WIB
Komisi III DPR Aceh (DPRA) menyatakan akan memanggil pihak PLN untuk memberikan penjelasan terkait situasi 'gelap' berhari-hari pada pekan ini.
Ilustrasi. Komisi III DPR Aceh (DPRA) menyatakan akan memanggil pihak PLN untuk memberikan penjelasan terkait situasi 'gelap' berhari-hari pada pekan ini. (ANTARA FOTO/RAHMAD)
Banda Aceh, CNN Indonesia --

Sejumlah daerah di Provinsi Aceh, termasuk Banda Aceh, mengalami kondisi 'gelap' berhari-hari karena ketiadaan listrik pekan ini.

Hal itu pun membuat aktivitas warga hingga pelaku usaha dan pemerintahan terganggu. Para warga dan pelaku usaha pun was-was.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons hal tersebut, Komisi III DPR Aceh (DPRA) menyatakan akan memanggil pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memberikan penjelasan terkait situasi 'gelap' berhari-hari pada pekan ini.

Ketua Komisi III DPR Aceh Aisyah Ismail menyatakan pihaknya segera memanggil pihak PLN untuk menjelaskan hasil investigasi penyebab padamnya listrik di Aceh selama tiga hari. Selain itu, pihaknya juga mendesak agar PLN bisa memberi kompensasi soal alat elektronik warga yang rusak akibat tidak stabilnya arus listrik.

Aisyah mengaku banyak menerima laporan dari warga soal alat elektronik mereka bermasalah setelah gangguan listrik selama tiga hari. Selain itu ia juga menerima laporan soal pelaku usaha yang berhenti beroperasi selama pemadaman.

"Masyarakat merasa dirugikan dan menghubungi kami bahwa elektronik rusak di rumahnya. Kita meminta kompensasi kepada PLN setelah ada investigasi dipublikasikan nanti," ujar Aisyah kepada wartawan, Kamis (2/10).

Pantauan CNNIndonesia.com, sejak 3 hari terakhir pihak PLN menggilir pemadaman listrik di seluruh Aceh. Pemadaman itu terjadi mulai Senin (29/9).

Khusus di Banda Aceh pemadaman listrik membuat warga kalang kabut, bahkan saat malam hari sejumlah warga menyerbu warung kopi yang beroperasi menggunakan mesin genset hanya untuk mengisi ulang daya alat elektronik mereka.

Ada juga warga menyerbu tempat fasilitas umum yang tidak terkena pemadaman listrik hanya untuk menumpang mandi atau ke MCK. Hingga hari ini, Rabu (1/10) pukul 10.30 WIB sejumlah wilayah di Banda Aceh masih dilakukan pemadaman listrik secara bergilir.

Seorang pelaku usaha depot air isi ulang di kawasan Lamteumen, Banda Aceh, Mahdi mengaku kesal lantaran pemadaman listrik yang begitu lama tanpa alasan yang jelas dari PLN.

"Akibat pemadaman ini kami tidak bisa buka, karena kita beroperasi itu pagi sampai sore. Sementara 2 hari ini jam 10 malam lewat baru hidup listrik itu pun sampai jam 8 pagi, tentu ini merugikan kami," kata Mahdi kepada CNNIndonesia.com, Rabu lalu.

Hal yang sama dirasakan oleh pelaku usaha laundry di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Irmayani. Akibat pemadaman listrik usahanya tidak bisa beroperasi.

"Kalau listrik padam kita tidak bisa kerja ini pakaian sudah menumpuk, kemarin sempat hidup lalu 1 jam kemudian mati lagi, kita juga takut kalau rusak mesin cuci kalau listriknya belum normal," keluh Irma.

Layanan Perizinan Lumpuh

Aktivitas pelayanan perizinan dan investasi di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh lumpuh selama pemadaman listrik di Aceh akibat puluhan alat elektronik di kantor itu rusak sejak Selasa pekan ini.

Kerusakan diduga terjadi saat arus listrik kembali menyala yang menyebabkan lonjakan tegangan tak terkendali dan merusak komponen-komponen sensitif pada perangkat elektronik di kantor itu. Beberapa perangkat bahkan dilaporkan mengeluarkan bau hangus.

Kepala DPMPTSP Aceh, Rahmadhani membenarkan sejumlah alat elektronik seperti puluhan komputer, printer, AC sentral hingga lift elevator tidak berfungsi karena arus listrik yang tidak stabil.

"Benar. Dugaan kami dampak trouble listrik lalu mengakibatkan sebagian besar alat elektronik mengalami kendala," kata Rahmadani kepada wartawan.

"Namun, kondisi ini memaksa kami menghentikan layanan demi mencegah risiko kerusakan lebih lanjut. Kami memohon kesabaran dan pengertian dari semua pihak," tambahnya.

Pernyataan PLN

Sementara itu, PT PLN (Persero) mengklaim sistem kelistrikan di Aceh sudah normal 100 persen setelah mengalami pemadaman sejak Senin (29/9) hingga Kamis (2/10) dinihari.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Mundhakir menjelaskan bahwa personel gabungan lintas unit PLN di Aceh dikerahkan untuk merespons gangguan dan bekerja 24 jam guna mempercepat penormalan pasokan listrik.

"Seluruh sistem kelistrikan di Aceh telah berhasil pulih sepenuhnya. Personel kami tetap bersiaga untuk memastikan pasokan listrik tetap andal, khususnya prioritas pada sektor vital seperti rumah sakit, fasilitas pemerintahan, pusat komunikasi, hingga pusat-pusat pelayanan publik," ujar Mundhakir dalam keterangan tertulis, Kamis kemarin.

Sebelumnya, Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim menyebutkan pemadaman listrik di wilayah Aceh karena adanya gangguan di sisi pembangkit interkoneksi Sumatra.

Gangguan ini berdampak pada sejumlah wilayah, meliputi Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Jaya.

(dra/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER