Polisi Bantah Dugaan Keluarga Soal Makam Arya Daru Dirusak Orang

Polisi membantah dugaan pihak keluarga yang menyebut makam diplomat muda Kemenlu RI, Arya Daru Pangayunan (ADP), yang berlokasi di tempat pemakaman umum Sunten, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta dirusak atau diacak-acak orang tak dikenal (OTK).

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah turun langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Selain itu juga ada koordinasi dengan Polsek Banguntapan untuk mendalami informasi tersebut.

Lihat Juga : Polda Metro Buka Peluang Ekshumasi Jenazah Diplomat Arya Daru

"Kami sampaikan pada forum ini ya, dari keterangan juru makam tidak ada pengerusakan makam tersebut, juga dari awal pembuatan tidak ada batu bata dan tidak mengetahui siapa yang memberikan batu bata," kata Reonald di Polda Metro Jaya, Kamis (2/10).

Dari pihak juru makam juga menyebutkan makam Arya bukan dirusak orang. Melainkan, mengalami amblas karena faktor alam.

"Makam tersebut bukan dirusak, tapi amblas karena memang sudah satu bulan sehingga faktor alam, oleh sebab itu pembersih makam langsung merapikan, membersihkan makam bersamaan dengan pihak keluarga datang untuk nyekar," ucap Reonald.

Makam Arya sebelumnya diduga sempat digali ulang OTK beberapa waktu lalu. Penasihat hukum keluarga Arya, Nicholay Aprilindo, menuturkan kliennya mendapati bunga pada makam sudah dalam kondisi acak-acakan pada 27 Juli 2025 dan dia menjelaskan pemakaman dilakukan pada 9 Juli 2025 sore.

"Diacak-acak, bunganya sudah enggak ada, kuburannya sudah diacak-acak. Terus ditaruh bunga putih (baru) di depan nisan almarhum, bunga melati," kata Nicholay, Jumat (12/9).

Lihat Juga : Polda Metro Buka Suara soal Kondom Jadi Barbuk Kematian Arya Daru

Menurut Nicholay, situasi makam almarhum Arya saat itu mirip seperti habis digali seseorang.

"Diacak-acak seperti habis digali," imbuh Nicholay

Arya ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban di rumah Kost Guest House Gondia kamar 105, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) sekitar pukul 08.10 WIB.

Berdasarkan hasil penyelidikan tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, polisi memastikan Arya meninggal dunia bukan karena aksi pembunuhan atau tindak pidana. Namun karena mati lemas dan tidak ada peristiwa pidana.