35 Siswa Diduga Keracunan MBG Dibawa ke Puskesmas di Klaten

CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2025 12:43 WIB
Siswa SMPN 1 Wedi diduga keracunan MBG terus berdatangan di Puskesmas Wedi Klaten, Kamis (9/10/2025) (Detikcom/Achmad Hussein Syauqi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus dugaan keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terus terjadi.

Pada, Kamis (9/10) ini, siswa-siswa SMPN 1 Wedi, Klaten, Jawa Tengah, yang mengalami gejala keracunan diduga makanan MBG terus bertambah sejak Rabu (8/10) kemarin.

Mengutip dari detikJateng, pada Kamis siang ini, per pukul 10.25 WIB ada tiga siswa dibawa ambulans relawan berseragam SMPN 1 Wedi ke puskesmas tersebut.

Setiba di Puskesmas langsung dilakukan observasi terhadap tiga siswa--dua perempuan dan satu pria. Korban dugaan keracunan MBGitu kemudian dinyatakan dirujuk ke RSD Bagas Waras.

Kondisi pasien, dua perempuan lemas dan terus muntah sehingga dipasang oksigen. Demikian juga seorang siswa laki-laki yang langsung dinaikkan ambulans lagi untuk dibawa ke RS.

Petugas Puskesmas terlihat ada mendampingi siswa yang dirujuk ke RS sehingga jumlah personel di faskes itu pun berkurang. Sementara itu, Tim TRC BPBD Klaten, TNI, Polri juga hilir mudik bersama relawan membawa pasien ke RS atau kembali ke sekolah.

Berselang lima menit, datang lagi ambulans membawa dua siswa berseragam biru dan putih. Satu siswi tampak lemah yang diberi bantuan oksigen langsung ikut dirujuk ke RS.

Catatan di papan posko jumlah total sampai pukul 10.45 WIB menjadi 35 orang. Rinciannya adalah 1 diobservasi di puskesmas, 19 siswa rawat jalan, dan 15 dirujuk ke RSD Bagas Waras.

Menjelang siang, jumlah relawan dan personel BPBD bertambah. Ambulans juga berdatangan untuk antisipasi situasi dan bed lapangan disiapkan 10.

Personel TRC BPBD Kabupaten Klaten, Sri Harjono mengatakan sampai RS empat siswa sudah membaik. Hanya satu yang masih muntah.

"Sampai di RS kondisinya membaik dan hanya satu yang masih muntah. Sudah ditangani dengan baik di RS," ungkap Sri Harjono kepada detikJateng usai pulang mengantar ke RS, Kamis siang.

Siswa yang keracunan MBG di kecamatan Wedi itu bukan cuma dari SMPN 1, tetapi ada juga dari sekolah swasta yang dievakuasi ke e Posko di Puskesmas Wedi.

Salah satunya AR (11) siswi SDIT Bahrul Ulum Desa Kadibolo, Kecamatan Wedi, Klaten. Saat tiba di Puskesmas siswi kelas 6 itu tampak lemas dan langsung ditangani tim medis.

"Gejalanya diare, pusing dan perutnya sakit, padahal kemarin belum. Kemarin dapat MBG [dari dapur SPPG] sama dengan yang SMP Birit (SMPN 1 Wedi) itu," ungkap ibu AR yang enggan disebutkan namanya kepada awak media, Kamis pagi.

Dia mengatakan gejala yang diderita anaknya baru muncul sekitar pukul 02.00 WIB, lalu segera dilarikan ke Puskesmas. Saat ini kondisinya sudah membaik.

"Yang dirasa ya pusing, mual dan diare. Tapi, ini di Puskesmas mulai membaik," imbuhnya.

Orang tua lain, Semi, mengatakan anaknya yang kelas VII SMPN 1 Wedi baru dibawa ke Puskesmas pagi ini. Anaknya AE (12) sempat masuk sekolah tetapi kemudian muntah.

"Tadi sempat masuk sekolah tapi muntah - muntah. Kerasanya itu tadi malam jam 22.00 WIB, tadi sempat ke sekolah," kata Semi di UGD Puskesmas.

Anaknya, sebut Semi, ikut makan MBG shift pagi hari Rabu (8/10). Menu yang dimakan anak lelakinya berupa ayam, sayur, nasi, susu dan buah.

"Menunya itu ayam, sayur, nasi, pisang dan susu. Ayamnya yang agak bau katanya," lanjut Semi.

Sebelumnya, Rabu kemarin, Kepala Dinas Kesehatan Klaten, dr Anggit Budiarto, menjelaskan pembelajaran di SMPN 1 Wedi terdiri dari dua sif, pagi atau 1 dan siang sif 2. Adapun yang mengalami gejala diduga keracunan makanan MBG adalah rombongan belajar siswa sif pagi.

Sementara setelah sif pagi mengalami gejala keracunan dan dilarikan ke fasilitas kesehatan, makanan untuk siswa di sif 2 itu urung dibagikan.

"Kebetulan yang mendapat manfaat (MBG) baru di sif pagi ini sekitar 384 siswa. Dengan adanya kejadian ini sif 2 tidak diberikan, ditunda," ungkap Anggit di Puskesmas Wedi, Rabu siang seperti dikutip dari detikJateng.

Anggit menjelaskan dalam menyukseskan program MBG, dinas kesehatan sejak awal sudah melakukan berbagai langkah. Di antaranya dengan melakukan pembekalan hingga pengecekan standar prosedur (SOP) dijalankan sesuai ketentuan.

Sementara itu, Camat Wedi, Widaya, mengatakan makanan yang diduga biang keracunan itu dibagikan sekitar pukul 09.00 WIB.

"Yang distribusi pagi jam 09.00 WIB dimakan dan jam 10.00 WIB mulai ada gejala. Gejalanya mual, pusing, muntah," ungkap Widaya kepada wartawan di lokasi pada Rabu kemarin.

Senada yang disampaikan Anggit, Widaya menyatakan dengan kejadian itu untuk jatah sif siang ditunda. Pelaksana tidak berani berspekulasi melanjutkan.

"Jadi tidak berani berspekulasi melanjutkan. Tadi tim gizi Puskesmas juga langsung ke lokasi," imbuhnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/ugo)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Penyebab Keracunan MBG Bakal Dipidana

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK