Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno mengatakan mendapat informasi bahwa cemaran zat radioaktif cesium-137 di kawasan industri Cikande, Serang, Banten berasal dari besi impor asal Filipina.
"Karena indikasinya yang kemarin terjadi, kasus radioaktif adalah impor besi baja dari luar negeri, kalau saya tidak salah dari Filipina," kata Eddy di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (13/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy mengaku sejak awal telah menyampaikan kasus tersebut merupakan masalah pengawasan. Terlebih, kasusnya berasal dari barang impor yang notabene banyak barang beredar dalam negeri berasal dari impor.
Menurutnya kasus pencemaran radioaktif di Cikande harus mendapat perhatian serius karena telah memengaruhi produk ekspor dalam negeri. Dia mendorong pemerintah memperketat pintu masuk maupun pintu keluar.
"Radioaktif itu masalah yang sangat serius. Berdampak pada kesehatan dan berdampak kepada kepercayaan masyarakat," kata dia.
Terpisah, Menteri Lingkungan Hidup Faisal Nurofiq mengatakan kasus tersebut telah naik ke penyidikan di Bareskrim Polri.
Pihaknya masih menelusuri sumber cemaran zat radioaktif di kawasan industri modern Cikande tersebut. Pihaknya mengerucutkan penyelidikan sumber cemaran apakah dari limbah besi atau kebocoran pelimbahan di sekitar kawasan industri tersebut.
"Upaya penelusuran terhadap sumber Cesium-137 terus dilakukan dengan masif dari dua sisi dari sisi importasi scrap baja dan besi maupun dari kemungkinan kebocoran pelimbahan penggunaan Cesium-137 untuk kepentingan komersial dua sisi ini sedang didalami oleh Bareskrim," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah melaporkan ada 32 titik radiasi dari radioaktif cesium-137 di Cikande. Sebanyak 10 titik berada di luar kawasan industri itu, sementara 22 titik lainnya ada di dalam area industri. Imbasnya, sejumlah warga dievakuasi.