Ratusan siswa di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, mengalami gejala keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tercatat sebanyak 345 siswa menjadi korban hingga Rabu (15/10) pukul 11.15 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Posko SMPN 1 Cisarua, Aep Kunaefi, menjelaskan bahwa pada hari Rabu saja terdapat 60 siswa yang masih mengalami gejala dan tengah mendapat penanganan medis.
"Total keseluruhan dari kemarin ada 345 siswa. Dari jumlah itu, 285 siswa sudah kembali pulih, sementara sisanya masih dirawat," ujar Aep di Posko SMPN 1 Cisarua.
Korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMK. Aep menjelaskan bahwa pada hari Rabu, kasus baru terutama berasal dari siswa SD dan SMK, sementara pada hari sebelumnya didominasi oleh siswa SMP.
"RS rujukan yang paling banyak menangani korban adalah Rumah Sakit Lembang, tapi rumah sakit lain seperti RS Cibabat dan RS Advent juga masih menerima pasien," tambahnya.
Aep menegaskan bahwa pendataan korban masih terus dilakukan oleh tim di lapangan untuk memastikan seluruh siswa yang terdampak mendapat penanganan yang memadai.
Keracunan pelajar di Cisarua ini setelah menerima MBG yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Tarbiyatul Quran Cisarua di Kampung Panyandaan, Cisarua. SPPG itu mendistribusikan 3.600-an porsi untuk beberapa sekolah, salah satunya SMPN 1 Cisarua.
Dikutip dari detikcom, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail kemudian menutup sementara operasional SPPG tersebut usai keracunan massal. Pada hari kejadian, SPPG itu menyediakan olahan ayam black pepper, capcay wortel brokoli, tahu goreng, dan sepotong buah melon.