Cerita Deden Bertahan 2 Hari di Lembah Tengkorak Terinspirasi YouTube
Deden Yudi (42) dan anaknya, Zaizafan Dhiya (19), ditemukan selamat setelah tersesat dua hari di Gunung Bukittunggul, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Deden mendaki lewat basecamp Lembah Tengkorak pada Rabu (15/10) pagi. Ia bercerita bagaimana bertahan hidup bersama anaknya selama dua hari sebelum ditemukan tim SAR gabungan pada Jumat (17/10) siang.
Ia mengaku baru kali pertama melakukan pendakian ke Gunung Bukittunggul, melalui basecamp Lembah Tengkorak, Kabupaten Bandung. Niat awalnya, Deden hanya ingin hiking tanpa bermalam.
"Saya baru pertama kali ini. Enggak niat camping. Cuma hiking aja," kata Deden, saat ditemui CNN Indonesia di Basecamp Lembah Tengkorak.
Deden menuturkan, ia berangkat bersama anaknya menuju puncak gunung pada Rabu (15/10) pagi. Ia berhasil mencapai puncak menjelang sore hari.
Tak lama berada di puncak gunung Bukittunggul, Deden bersama anaknya berniat turun ke basecamp.
Namun di tengah perjalanan, Deden mengaku kebingungan. Hari pun semakin malam, ia dan anaknya tak kunjung sampai di basecamp awal.
Deden tersadar telah tersesat di tengah hutan setelah menyadari jalur turun yang ia lewati tak sama dengan jalur saat mendaki.
Keesokan harinya, Kamis (16/10) Deden kembali bergerak untuk mencari jalan pulang. Namun sepanjang hari ia tidak mendapati jalur awal untuk pulang.
Tanpa rencana bermalam dan peralatan camping, Deden dan anaknya terpaksa melewati malam hanya dengan pakaian yang melekat di badan.
Stok perbekalan pun tak dapat diandalkan karena rencana awalnya sekadar hiking. Dalam situasi sulit, Deden mengaku teringat cara bertahan hidup yang ia pelajari di YouTube. Hal pertama yang dilakukan Deden adalah memastikan air untuk diminum.
"Saya juga enggak bawa tenda. Ya, saya intinya jangan sampai kehausan sama anak saya. Untuk makan, kebetulan saya pernah belajar dari YouTube (untuk bertahan hidup)," katanya.
Deden berhasil melewati malam tanpa gangguan berarti. Beruntung, keesokan harinya, tim SAR gabungan berhasil menemukan Deden. Posisinya saat ditemukan ada di lembahan Gunung Pasanggrahan yang berada cukup jauh dari gunung Bukittunggul.
Deden dan anaknya pun setelah beristirahat di basecamp Lembah Tengkorak, mereka langsung dibawa ke pusat kesehatan masyarakat terdekat untuk dilakukan pemeriksaan medis, menggunakan ambulance.
Sementara itu, Sigit Harianto, Koordinator Pencarian Basarnas Bandung mengatakan Deden dan anaknya tersesat saat turun dari puncak Gunung Bukittunggul, tepatnya di pos 4.
"Mereka sampai ke puncak. Jadi pas turun dari puncak ke pos 4, mereka belok kiri. Harusnya lurus. Itu jalan lurus sebenarnya cukup besar dan jelas," katanya.
Sigit mengatakan saat dihampiri tim gabungan di lembahan, Deden dan anaknya dalam kondisi sehat. Tak ada luka pada kedua tubuh survivor.
"Nanti untuk survivor ini akan dibawa ke puskesmas dulu untuk dicek kondisi kesehatannya. Untuk kondisi dua survivor bapak dan anak ini Alhamdulilah kondisinya sehat, tidak luka atau cedera. Tinggal nanti karena memang ada riwayat asma (anak Deden) nanti dia diperiksa di fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan kesehatannya," katanya.
(csr/wis)