Kemudian, dalam pemeriksaan Polresta Malang Kota, 17 Oktober lalu, pihak Sahara membawa dan menyertakan alat bukti berupa video yang disimpan dalam flash disk.
Alat bukti itu diserahkan ke penyidik untuk memperkuat laporan dugaan pelecehan dan pornografi yang dilakukan Yai Mim.
"Kami tadi membawa bukti berupa dua video yang kami simpan di dalam flashdisk dan sudah kami berikan ke penyidik. Untuk isinya, yaitu satu video berkaitan dengan pelecehan seksual dan satu video berkaitan dengan pornografi," terang Zakki, Jumat (17/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zakki menambahkan kliennya juga akan membawa sejumlah saksi saat penyidik melakukan pemeriksaan tambahan.
"Kami juga akan membawa saksi tambahan. Namun jumlahnya ada berapa, nanti ya. Itu fleksibel," ujarnya.
Menurut Zakki, ada sejumlah orang yang juga mendapat kiriman video Yai Mim.
"Banyak orang yang dikirimin video itu. Tiga orang yang sudah memberikan informasi ke kami bahwa sempat dikirimin (video)," jelasnya.
Zakki berkata video porno Yai Mim justru dijadikan alat intimidasi yang berujung pada teror psikis terhadap kliennya.
"Kalau pelecehan melalui verbal dan menunjukkan video mesumnya (Yai Mim). Hal itu cukup mengganggu secara psikologis terhadap klien kami Sahara," ungkap Zakki.
Sahara sendiri mengaku mengalami tekanan mental akibat kejadian tersebut. Ia dijadwalkan menjalani visum psikiatri untuk memperkuat bukti kondisi psikisnya.
"Saya terguncang secara psikis," ujarnya singkat dalam wawancara terpisah.
Pada 20 Oktober, Yai Mim kembali membantah video porno yang diduga beredar dan diserahkan Sahara ke polisi. Ia bahkan menegaskan dirinya adalah penghafal Al-Qur'an.
Keseharian, kata Yai Mim, banyak dihabiskan mengaji dan membaca ayat suci Al-Qur'an.
"Saya bahkan video-video itu tidak tahu. Viral juga seperti apa enggak ngerti," kata Yai Mim menjawab pertanyaan wartawan di Polresta Malang Kota, Senin (20/10).
"Pekerjaan saya ini mengaji dan murojaah," tegasnya.
Selain mengaji, lanjut Yai Mim, dirinya juga disibukkan dengan rutinitas bersih-bersih rumah. "Pekerjaan saya ini murojaah (mengaji) sambil macul (mencangkul), sambil nyapu-nyapu," katanya.
Perseteruan Yai Mim dan Sahara dipicu oleh masalah parkir mobil. Pihak Yai Mim mengklaim telah mewakafkan tanah di perumahan Joyogrand Kavling Depag, Kelurahan Merjosari, Kota Malang. Namun, tanah wakaf itu justru dipagari oleh Sahara untuk kandang kambing dan parkir sejumlah mobil rentalnya.
Kedua pihak sempat adu mulut hingga kemudian viral video Yai Mim berguling-guling, pura-pura stroke hingga dugaan pelecehan.
Video Yai Mim itu mendapat cibiran warganet. Ia bahkan kehilangan pekerjaannya sebagai dosen di UIN Malang. Yai Mim pun memberi klarifikasi pada 16 September 2025.
"Itu fitnah keji yang dilakukan oleh orang yang hasut terhadap saya. Dan semuanya tidak ada satu pun yang benar," ujar Imam, Selasa (16/9).
Sementara itu Sahara mengklaim lahan tersebut bukan milik Yai Mim yang diwakafkan, namun milik orang lain.
"Kami ada bukti dan keterangan pemilik, bahwa tanah itu bukan milik dia (Imam Muslimin) dan tanah tersebut ada yang punya bukan tanah waqaf," kata Sahara dikonfirmasi terpisah.
Dari video viral itu lah, persoalan Yai Mim dengan Sahara terus menggelinding bahkan di luar subtansi persoalan parkir dan tanah. Seperti beredarnya video Yai Mim guling-guling, pura-pura stroke hingga dugaan pelecehan.
Yai Mim akibat video itu juga kehilangan pekerjaannya sebagai dosen di UIN Malang. Yai Mim pun memberi klarifikasi terkait video-videonya tersebut sebagai framing jahat yang ingin menjatuhkan dirinya.
"Itu fitnah keji yang dilakukan oleh orang yang hasut terhadap saya. Dan semuanya tidak ada satu pun yang benar," ujar Yai Mim saat itu.
Perseteruan itu juga membuat warga Perumahan Joyogrand Kavling Depag sepakat mengusir Yai Mim dan istrinya.
Kasus ini memicu kedua belah pihak saling melapor ke polisi. Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto menjelaskan Yai Mim melaporkan Sahara tetangganya terkait dugaan pencemaran nama baik. Hal sama juga dilakukan Sahara dengan mengadukan Yai Mim atas perbuatan yang sama.
"Yai Mim melaporkan dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Sahara, dan Sahara juga melaporkan Yai Mim hal dan pasal serupa," tegas Yudi, 2 Oktober lalu.
Terbaru, Yai Mim pada Senin (20/10), melaporkan Sahara dan sejumlah orang lainnya atas dugaan persekusi.
Pihak Sahara pun tak tinggal diam. Selain melaporkan dugaan pencemaran nama baik, Sahara juga melaporkan dugaan pelecehan seksual yang akhirnya membongkar dugaan video seks Yai Mim dengan istrinya.
Lihat Juga : |
Baca selengkapnya di sini...
(wis/gil)