Hasil survei Median mengungkap tingkat kepuasan publik terhadap satu tahun pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
"Hasilnya secara umum 68,9 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja setahun pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran, 25,2 persen tidak puas," ungkap Median dalam survei yang dirilis, Rabu (22/10).
Saat menggelar survei, Media mengajukan pertanyaan, "secara umum, seberapa puas anda dengan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini? Apakah Anda sangat puas, puas, tidak puas atau sangat tidak puas?".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei merinci, sebanyak 49,9 persen responden menyatakan puas dan 19 persen menyatakan sangat puas. Sisanya, sebanyak 25,2 persen menyatakan tidak puas, dengan rincian 20,4 persen tidak puas dan 4,8 persen sangat tidak puas.
Mayoritas responden yang menyatakan puas didominasi karena program makan bergizi gratis (MBG) sebanyak 32,1 persen. Lalu ada pemberantasan korupsi, sikap terhadap isu Palestina, stabilitas ekonomi, hingga sekolah gratis.
Sedangkan, ketidakpuasan didominasi karena kasus keracunan MBG, lapangan kerja sulit, korupsi, program tidak berjalan, hingga menteri yang tak kompeten.
Survei juga mengukur kinerja menteri yang paling disukai. Dari keseluruhan menteri, lima menteri teratas yang paling disukai yakni Menkeu Purbaya Yudi Sadewa, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, Menkdidasmen Abdul Muti, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menpora Erick Thohir.
Sebelumnya, Poltracking Indonesia merilis hasil survei kepuasan publik atas kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingraka mencapai 78,1 persen. Survei ini digelar pada periode 3-10 Oktober 2025 dengan melibatkan 1.220 responden dengan metode multistage random sampling, margin of error survei +/- 2,9persen.
"Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka 78,1 mengatakan puas," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam konferensi pers, Minggu (19/10).
Survei juga merilis tingkat kepuasan terhadap program makan bergizi gratis (MBG) yang terus menuai sorotan usai sejumlah kasus keracunan dalam beberapa waktu terakhir.
Hasil survei Median mengungkap tingginya tingkat kepuasan publik terhadap program tersebut, yang angkanya mencapai 63,9 persen. Dari jumlah itu, hanya 34,6 persen yang menyatakan tidak puas.
Median juga merilis sebanyak 48,9 persen responden yang puas merasa program MBG harus dilanjutkan. Namun, ada 38,3 persen yang minta MBG disetop sementara untuk diperbaiki. Sedangkan 12,1 persen meminta program itu dihentikan selamanya. Hanya 0,7 persen yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
"Ada 48,9 persen yang mengatakan dilanjutkan, sementara 38,3 persen mau MBG dihentikan sementara untuk diperbaiki, 21,1 persen mau MBG disetop selamanya," tulis Median.
Sebanyak 48,9 persen responden yang menyatakan puas terhadap MBG karena beberapa alasan, seperti meningkatkan gizi, meringankan ekonomi, membuka lapangan kerja, hingga menyenangkan anak-anak.
Sedangkan, responden yang menyatakan tidak puas umumnya disebabkan karena kasus keracunan. Selain itu, ada pula ada membebani APBN, tidak tepat sasaran, hingga pengawasan yang tidak ketat.
Survei Median menggunakan platform media sosial pada 17-19 Oktober 2025, dengan target 600 responden.
Kuesioner berbasis google form yang disebarkan melalui media sosial dengan target pengguna aktif media sosial berusia 17-60 tahun. Form pertanyaan disebar di akun media sosial di 38 provinsi.
Sebelumnya, Prabowo kembali menyinggung data keracunan penerima manfaat program makan bergizi gratis. Ia menyebut secara statistik angka keracunan MBG berada di angka sekitar 0,0007 dari seluruh penerima manfaat.
"Keracunan makan 8 ribu kurang lebih, benar Pak Dadan? jadi kalau diambil statistik, adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya, program ini 99,99 persen berhasil," kata Prabowo di Sidang Senat Terbuka UKRI, Sabtu (18/10).