Gubernur Bali Wayan Koster merespons kasus tragis meninggalnya mahasiswa Universitas Udayana (Unud) bernama Timothy Anugerah Saputra pada Rabu (15/10). Kematian pemuda berusia 21 itu tak lepas dari dugaan bullying.
Koster mengatakan bahwa kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan harapan ke depannya agar diketahui pasti penyebab meninggalnya almarhum Timothy.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ditangani (oleh pihak kepolisian). Tentu saja, didalami dulu kasus ini, supaya kita mengetahui persoalan secara detail," kata Koster, di Gedung Gajah, Rumah Jabatan Jayasabha, di Denpasar, Bali, Rabu (22/10) sore.
"Sehingga kita bisa melakukan evaluasi dan apa yang harus dilakukan oleh Udayana," tuturnya.
Selain itu, Gubernur Koster juga menanggapi soal dugaan bullying atau perundungan mahasiswa lain kepada Timothy bahkan setelah meninggal. Dia berharap agar semua orang bijak dalam menggunakan media sosial.
"Kita harus bermedsos dengan bijak. Jangan kita bermedsos menyakiti orang lain. Saya kira begitu," ujarnya.
Hal itu disampaikan setelah mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali tewas jatuh dari lantai dua gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) di Kampus Sudirman, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, pada Rabu (15/10).
Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana Dewi Pascarani mengatakan bahwa korban bernama Timothy Anugerah Saputra (21).
"Terkait kejadian di lingkungan Kampus FISIP, Universitas Udayana menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, di lingkungan kampus Sudirman," kata Pascarani, Rabu (15/10) sore.
Ia menerangkan,berdasarkan keterangan saksi dan hasil penelusuran awal, diketahui melompat dari lantai dua gedung FISIP sekitar pukul 09.00 WITA.
Korban, sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, namun tidak tertolong atau meninggal dunia.