Poin-poin Penyidik Beber Kejanggalan Tas & Perhiasan Mewah Sandra Dewi

CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2025 18:46 WIB
Sandra Dewi menggugat Kejagung untuk mengembalikan tas dan perhiasan mewah yang disita. Namun, sidang mengungkap versi berbeda.
Sandra Dewi, istri dari terpidana kasus korupsi timah Harvey Moeis yang merugikan negara ratusan triliun rupiah. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyitaan tas mewah dan perhiasan milik artis Sandra Dewi di kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah periode 2015-2022 memasuki babak baru usai digugat ke pengadilan.

Sandra yang merupakan istri dari narapidana Harvey Moeis di kasus tersebut menggugat Kejaksaan Agung ke PN Jakpus agar dapat mengembalikan harta yang di rampas.

Ia beralasan harta berupa tas, perhiasan hingga rumah dan apartemen yang disita tidak berkaitan dengan kasus yang menjerat suaminya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dalam dalam sidang keberatan terkait penyitaan aset yang diajukan Sandra Dewi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (24/10), Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Max Jefferson Mokola yang dihadirkan sebagai saksi, mengungkap kejanggalan sekaligus membantah klaim Sandra Dewi.

CNNIndonesia.com rangkum poin-poin pernyataan saksi soal penyitaan aset Sandra Dewi.

Anomali selisih jadi hak milik

Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Max Jefferson Mokola menyebut terdapat anomali di balik klaim Sandra Dewi jika 88 tas mewah yang disita hasil endorsemen.

Max mengaku ketika itu pihaknya telah memanggil orang-orang yang mempunyai kerja sama dengan Sandra Dewi. Hasilnya, kata dia, ditemukan pola penjualan tas mewah yang anomali.

"Polanya melakukan penjualan, dia melihat dari katalog yang ada di reseller. Reseller itu dia sebut di antaranya Viola dan beberapa ini, dilihat dari katalog itu kemudian dia melihat potret dari situ dia tawarkan ke pihak ketiga," ujarnya dalam sidang.

"Ketika ada yang membeli dia akan ambil selisihnya di situ, dia akan ambil selisih. Yang menjadi anomali apa? Anomali kalau memang dia hanya mengambil selisih, kenapa ketika dia bilang dia mau endorse, diendorse ke bu Sandra, terus di posting di Instagram, kemudian barang itu menjadi milik bu Sandra, dia akan rugi ini," imbuhnya. 

Bukti transfer beli tas

Di sisi lain, Max mengatakan penyidik menemukan bukti transfer dari Harvey ke rekening Ratih yang merupakan asisten Sandra Dewi untuk keperluan membeli tas.

Terdapat juga pemilik tas yang tidak bisa menjelaskan identifikasi tas, harga hingga waktu penyerahan tas yang disebut endorsemen ke Sandra Dewi tersebut.

Oleh karenanya, ia menegaskan penyidik sudah mencoba atau berusaha membuktikan kalau itu hasil endorsemen sebagaimana disebutkan oleh Sandra Dewi.

"Karena kalau dari Pemohon sendiri di keterangan saksinya hampir semua endorse selain tas dan perhiasan katanya itu ada perjanjiannya, baik nilainya cuma kecil maupun besar itu dibuat perjanjian, tapi khusus yang ini, itu enggak ada perjanjiannya," jelasnya.

Tak ada bukti pembelian perhiasan

Sementara itu, Max mengatakan untuk perhiasan pihaknya tidak bisa menemukan bukti pembelian seperti yang diklaim oleh Sandra Dewi. Penyidik, terang Max, juga telah memeriksa tas dan perhiasan itu sebelum melakukan penyitaan.

"Ya perhiasan juga seperti itu. Jadi, pada waktu kami mau melakukan penyitaan, bukti-bukti pembelian itu, kan, tidak ada. Nah, pada waktu penyitaan juga didampingi oleh teman-teman penasihat hukumnya Pemohon. Nah, di situ sebelum dilakukan penyitaan, ini dinilai dulu. Dinilai apakah memang ini memiliki nilai ekonomis," tutur Max.

"Jadi, kalau yang perhiasan, ini dibawa ke pegadaian dulu. Setelah dinilai, yang tidak memiliki nilai ekonomis itu dikembalikan, yang memiliki nilai ekonomis disita. Begitu juga dengan tas," katanya.

(tfq/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER