Gunung Semeru Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Km

CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2025 20:10 WIB
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi dengan tinggi letusan hingga 1 kilometer pada Minggu (26/10) petang. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi dengan tinggi letusan hingga 1 kilometer pada Minggu (26/10) petang.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 17.22 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam laporan tertulis, dikutip dari Antara.

Menurut dia, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 140 detik," katanya.

Berdasarkan data petugas, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat erupsi sebanyak empat kali dengan erupsi pertama terjadi pukul 03.56 WIB dengan tinggi letusan 700 meter di atas puncak, kemudian pukul 05.14 WIB erupsi kembali dengan tinggi letusan 600 meter di atas puncak.

Kemudian erupsi ketiga terjadi pukul 16.20 WIB dengan visual letusan tidak teramati dan pukul 17.22 WIB kembali erupsi dengan letusan hingga 1 km.

Mukdas mengatakan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

(fra/antara/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK