Warga Ungkap Momen Kebakaran Gedung ACC Usai Temuan 2 Kerangka Manusia

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Nov 2025 08:30 WIB
Penemuan dua kerangka manusia di Gedung ACC diduga terkait dengan kebakaran yang terjadi saat kericuhan gelombang demo 25-31 Agustus. (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua warga mengungkap momen kebakaran gedung Astra Credit Companies (ACC), Kwitang, Senen, Jakarta Pusat pada 29 Agustus lalu, usai temuan dua kerangka manusia di lantai satu gedung tersebut pada Kamis (30/10).

Penemuan dua kerangka itu diduga terkait dengan kebakaran yang terjadi saat massa mengepung markas Brimob Kwitang, bersamaan gelombang demo 25-31 Agustus.

Kala itu, markas Brimob Kwitang menjadi salah satu target kemarahan massa usai kematian Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan rantis Brimob di sekitar kompleks parlemen pada Kamis (28/8) malam.

Esoknya, pada Jumat (29/8), massa mengepung markas Brimob Kwitang untuk meluapkan kemarahan mereka. Selain halte yang tak jauh dari lokasi, gedung ACC turut menjadi target pembakaran.

Gedung ACC hanya berjarak tak lebih dari 100 meter dari Markas Komando (Mako) Brimob Kwitang. Keduanya berseberangan dan dipisah Jalan Kramat Kwitang, yang menjadi titik kerumunan massa.

Tudingan intel

Yuda (30) mengungkap momen-momen saat massa secara tiba-tiba menggerebek gedung ACC pada Jumat (29/10) siang atau sehari setelah kematian Affan malam sebelumnya. Yuda merupakan penjual ayam penyet yang berada di samping gedung ACC.

Lapak tendanya ikut menjadi target perusakan massa tak dikenal malam sebelum pembakaran. Meja, kursi, terpal, semuanya lenyap. Begitu pula dengan warkop milik temannya yang berada di area pelataran depan rumah yang sama di samping gedung ACC. Usai insiden itu, Yuda memutuskan untuk menutup warungnya hingga lebih dari sepekan.

"Ancur, semua habis. Kulkas dibakar, ini baru semua. Abis semua, diambil-ambilin," kata Yuda ditemui di lapak dagangannya usai kini kembali berjualan, Jumat (31/10) petang.

Namun, dia ikut menyaksikan saat massa ramai-ramai mengepung, menjarah, dan membakar gedung ACC. Siang itu, sekitar pukul 11.00 WIB, usai bangun tidur, Yuda yang tinggal tak jauh dari lapak tendanya, dikabari teman bahwa gedung ACC dibakar massa demo.

Dia pun bergegas ke lokasi, dan menyaksikan api sudah membumbung tinggi membakar gedung lima lantai tersebut.

Menurut Yuda, insiden pembakaran itu dipicu oleh teriakan massa yang melihat seseorang diduga intel di gedung ACC. Perawakannya tinggi, tegap, dan hitam. Kata Yuda, sosok yang dimaksud berada di dalam gedung saat massa berkerumun di depan Mako Brimob, Jalan Kramat Kwitang.

"Yang demo itu, lihat intel katanya di atas. Langsung gerebek ke situ semua [gedung ACC]," ujar Yuda.

Namun, Yuda mengaku ragu soal tudingan intel tersebut. Menurut dia, gedung ACC selama ini merupakan kantor perusahaan debt collector atau penagihan utang di bawah Astra. Para pekerja di gedung tersebut umumnya memang berperawakan hitam, tinggi, dan tegap.

Kata Yuda, mereka biasanya kerap mampir di warungnya untuk makan. Meski begitu, kemarahan massa saat itu tak terbendung. Massa yang sudah menggerebek gedung ACC, sudah menjarah, merusak, dan membakar gedung.

Yuda menyaksikan saat seseorang yang diduga intel diseret dan dipukuli. Untungnya, sebagian warga melerai dan menenangkan massa.

"Bukan intel sih kayaknya. [Debt] collector ACC. Tapi ada yang dibawa massa, tapi enggak terlalu parah. Ada yang ngelerai," kata dia.

Rekan Yuda di warung ayam penyet itu, Sahrul Gunawan (25), juga mengungkap kesaksian yang sama. Bahkan, Sahrul menyebut terpal warungnya digunakan sebagai salah satu sumber api untuk membakar gedung.

Saat proses pembakaran, Sahrul menuturkan warungnya termasuk menjadi salah satu titik kerumunan massa karena persis bersebelahan dengan gedung ACC.

"Ini kan terpal buat warung kita, yang awalnya buat ngebakar itu. Kata orang yang lihat," ujar Sahrul.

Gedung dijaga sekuriti

Usai insiden pembakaran tersebut, gedung ACC tak lagi beroperasi. Hingga kini, berdasarkan pantauan di lokasi, sisa-sisa api berupa gedung gosong masih terlihat. Namun, gedung ACC sudah ditutup dipagar seng setinggi dua meter.

Namun, kata Yuda, gedung masih dijaga petugas keamanan meski dirinya tak pernah berinteraksi.

Saat ditanya soal penemuan kerangka manusia di gedung itu pada Kamis (31/10), atau dua bulan usai insiden pembakaran, Yuda mengaku tak tahu menahu. Dia hanya melihat aparat kepolisian keluar masuk gedung sejak sore hingga malam.

Padahal, Yuda mengingat, ambulance dan mobil pemadam kebakaran langsung mendatangi gedung ACC tak lama usai api membakar gedung itu. Namun, dia tak pernah mendengar ada korban di lokasi.

"Paling setengah jam lah. Langsung datang damkar, ambulans, takut ada korban kali," katanya.

Salah seorang petugas keamanan gedung ACC tak membantah soal temuan dua kerangka manusia. Namun, dia enggan berkomentar.

Polisi belum memastikan temuan dua kerangka di gedung ACC merupakan korban pembakaran pada 29 Agustus. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra menjelaskan kedua jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk pengambilan sampel DNA.

Polisi juga belum bisa menyampaikan apakah temuan kerangka tersebut berkaitan dengan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, dua orang yang dilaporkan hilang sejak demonstrasi akhir Agustus lalu.

"Jadi jenazah sudah kami bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk pengambilan sampel DNA. Kami masih menunggu hasil dari tim kedokteran forensik RS Polri," ujarnya, Jumat (31/10).

Dua kerangka itu semula ditemukan tim teknis saat mengecek gedung yang belum diperbaiki usai pembakaran pada 29 Agustus. Mereka kemudian menyampaikan itu kepada sekuriti gedung dan melaporkannya kepada Polres Jakpus.

"Laporan awal kami terima pada hari Kamis, 30 Oktober 2025 dari tim teknis gedung yang akan melakukan pengecekan konstruksi dalam rangka renovasi karena kondisi gedung sudah terbakar habis," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Jumat (31/10).

Sementara, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) juga telah menerima informasi berkaitan dengan temuan kerangka di Gedung ACC, Kwitang.

Kepala Divisi Pemantauan Impunitas KontraS Jane Rosalina bilang polisi tengah melakukan tahap observasi dan uji forensik menindaklanjuti temuan tersebut.

"Bahwa benar ada informasi oleh kepolisian kalau ditemukan kerangka 2 jenazah di Gedung ACC Kwitang yang sebelumnya terbakar pada 29 Agustus 2025 lalu," kata Jane.

"Saat ini kepolisian sedang melakukan tahap observasi dan uji forensik DNA dari tulang belulang tersebut oleh pihak kepolisian dan dicocokkan dengan pihak keluarga Farhan dan Reno. Tidak diketahui secara pasti apakah ada kaitan dengan Farhan dan Reno sampai hasil forensik keluar," sambungnya.

(thr/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK