Pramono Bantah Warga Baduy Korban Begal Ditolak di Rumah Sakit

CNN Indonesia
Kamis, 06 Nov 2025 17:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membantah kabar warga Baduy yang menjadi korban begal sempat ditolak di rumah sakit Jakarta karena tidak punya KTP. (CNN Indonesia/Nattasya Vrazeti)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membantah kabar warga Baduy yang menjadi korban begal sempat ditolak di rumah sakit Jakarta karena tidak punya KTP.

Pramono mengaku telah memanggil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati untuk bertanya dan memerintahkan untuk mengecek kabar itu.

"Jadi, untuk warga Baduy, tidak benar ada penolakan dari rumah sakit. Saya secara khusus sudah memanggil Kepala Dinas," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/11).

Menurut Pramono, ada hambatan dalam komunikasi terkait kejadian itu. Ia kembali menegaskan tidak ada penolakan dari rumah sakit di Jakarta.

"Kepala Dinas, Bu Ani sendiri, akhirnya turun ke lapangan untuk mengecek itu. Jadi sama sekali itu enggak benar, ya... Saya sudah minta sama Bu Ani, udah, semuanya tanggung jawab Pemda," ujar dia.

Seorang warga Baduy Dalam bernama Repan menjadi korban begal di daerah Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus). Akibatnya, korban kehilangan 10 botol madu dagangannya dan uang Rp3 juta.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki mengatakan korban telah melaporkan peristiwa itu pada ke pihak berwajib ke Polsek Cempaka Putih pada Minggu (2/11).

"Hari Minggu tanggal 2 November 2025 korban sudah membuat LP (laporan polisi)," kata Ruslan saat dikonfirmasi, Selasa (4/11).

Disampaikan Ruslan, saat ini Unit Reskrim Polsek Cempaka Putih tengah melakukan penyelidikan untuk mengusut aksi begal tersebut.

Seiring dengan kasus itu, beredar kabar Repan sempat ditolak mendapat perawatan di rumah sakit.

(fra/yoa/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK