BGN Sambut Kucuran Dana dari Kemenkop, Optimis Jadi Ekosistem
Badan Gizi Nasional (BGN) menyambut positif kucuran dana senilai ratusan miliar dari Kementerian Koperasi (Kemenkop) yang akan diberikan lewat skema Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, guna mendukung persiapan bahan pangan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam implementasinya, dana akan dikucurkan melalui koperasi-koperasi produksi yang bekerja sama dengan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi, dan saya pun akan terus mengajak berbagai pihak untuk bekerjasama, mendukung dan menyukseskan program MBG ini," kata Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang.
Nanik menjelaskan, jumlah penerima manfaat program MBG kini telah mencapai 40 juta jiwa lebih, yang terdiri dari siswa TK, SD, SMP, hingga SMA, serta balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Adapun hidangan MBG itu disiapkan oleh dapur-dapur pengelola MBG yang sudah mencapai 14.229 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telor, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik," ujarnya.
Nanik berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu dapat mendorong pasokan bahan pangan di pasar. Ia optimistis, optimalisasi pasokan bahan pangan akan memenuhi kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG.
"Sementara dengan pasokan yang melimpah, maka harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi," kata Nanik.
Nanik meyakini, koperasi berperan sangat besar dalam kesuksesan program MBG. Ia mencontohkan kebutuhan akan buah pisang untuk program MBG akan dipenuhi lewat ribuan ton pasokan dari puluhan, bahkan ratusan hektare lahan. Di sini, koperasi produksi pisang di desa-desa memainkan peran penting.
"Coba bayangkan, betapa program ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat bawah yang terhimpun dalam koperasi. Itu belum kebutuhan lain seperti sayuran, telor ayam, daging ayam, dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyampaikan keyakinan bahwa pihaknya tak bakal merugi dalam kolaborasi dengan MBG. Ia optimistis, kerja sama ini justru akan menghidupkan koperasi.
"Program MBG ini captive market bagi koperasi," kata Menkop Ferry dalam pertemuan dengan Wakil Kepala BGN Nanik Deyang di Kantor Kementerian Koperasi, Kamis (6/11).
Dengan dukungan dana dari LPDB Koperasi, diharapkan koperasi-koperasi dapat memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan yang diperlukan oleh dapur-dapur BGN.
"Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran," kata Ferry.
LPDB Koperasi adalah Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir di bawah Kementerian Koperasi yang bertugas menyalurkan dan mengelolBadan Gizi Nasional (BGN) wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menyatakan sudah ada 21 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mendaftar untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu.
"Dari yang terdaftar itu sudah ada tiga dapur yang beroperasi di tiga lokasi yakni di Kecamatan Sungai Aur, Lingkuang Aua dan Aua Kuniang Kecamatan Pasaman," kata Koordinator Wilayah BGN Pasaman Barat Putri Geo Anggriani di Simpang Empat, Selasa.
Menurutnya dari 11 kecamatan yang ada untuk Kecamatan Koto Balingka, Kecamatan Ranah Batahan, Kecamatan Sungai Beremas dan Kecamatan Sasak Ranah Pesisir masih belum ada titik dapur.
Pihaknya menekankan kepada semua SPPG agar minimal satu chef atau tukang masak memiliki sertifikat sehingga masakannya lebih terjamin.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk menguji kelayakan air di masing-masing SPPG.
"Mudah-mudahan SPPG yang ada di Pasaman Barat nanti lebih memperhatikan semua persyaratan yang ada sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," katanya.a dana APBN untuk pebiayaan koperasi dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan. LPDB Koperasi merupakan solusi pembiayaan yang mendukung perkembangan koperasi, serta meningkatkan daya saing dengan menyediakan akses pembiayaan yang lebih mudah dibandingkan lembaga keuangan komersial.
(rea/rir)