Mensos Buka Suara soal Dugaan Bullying di Kasus Ledakan SMA 72

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Nov 2025 16:50 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf buka suara mengenai dugaan isu perundungan atau bullying yang menjadi motif ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. (Foto: CNN Indonesia/Farid Rahman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial Saifullah Yusuf buka suara mengenai dugaan isu perundungan atau bullying yang menjadi motif siswa terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, melancarkan aksinya pada Jumat (7/11).

Saifullah atau yang akrab disapa Gus Ipul meminta publik tidak berspekulasi terkait isu dugaan bullying ini dan menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Ya, kita tunggu saja ya, jangan berspekulasi. Kami tadi sempat berdialog dengan para korban, tetapi belum memungkinkan untuk membicarakan hal yang detail," kata Saifullah saat ditemui usai menjenguk para korban yang dirawat di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu (8/11).

Kementerian Sosial memastikan rehabilitasi diberikan untuk para korban beserta keluarganya sembari menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian sebelum menarik kesimpulan terkait penyebab ledakan.

Dalam kesempatan tersebut, Saifullah juga menjelaskan pertemuan dengan korban dan keluarga di RS Yarsi lebih difokuskan pada komunikasi ringan untuk mendukung pemulihan psikologis mereka.

"Kami hanya berbicara ringan, menanyakan posisi mereka saat kejadian dan bagaimana mereka menyelamatkan diri. Sebagian besar masih didampingi orang tua," ujarnya seperti dikutip Antara.

Ia menambahkan, sebagian besar korban masih menunjukkan tanda-tanda trauma, namun semangat untuk pulih tetap kuat.

"Dari hasil dialog dengan para dokter, saya lihat anak-anak punya semangat besar untuk segera sembuh. Mari kita doakan bersama," ucapnya.

Berdasarkan data Pos Pelayanan Polri di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, hingga Sabtu siang pukul 10.00 WIB terdapat total 96 korban ledakan yang dirawat di tiga rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat.

Di RS Islam Cempaka Putih terdapat 43 pasien (terdiri atas 14 pasien rawat inap dan 29 pasien yang sudah pulang). RS Yarsi merawat 15 pasien (dengan 14 menjalani rawat inap dan satu sudah dipulangkan), sedangkan RS Pertamina Jaya menangani tujuh pasien, satu di antaranya masih dirawat.

Secara keseluruhan, sebanyak 67 pasien telah diperbolehkan pulang, sementara 29 orang lainnya masih menjalani perawatan medis di tiga rumah sakit tersebut.

Dalam jumpa pers di hari yang sama di RS Cempaka Putih, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan terduga pelaku ledakan merupakan siswa sekolah itu sendiri. Siswa ini berusia 17 tahun dan ikut terluka imbas ledakan.

Listyo menuturkan aparat masih menyelidiki motif pelaku dan bakal memeriksa media sosial hingga Riwayat keluarga untuk mencari jawaban.

Ia mengatakan saat ini kondisi terduga pelaku terus membaik dan diharapkan pemeriksaan bisa segera dilakukan.

Ketika ditanya soal motif dugaan bullying atau perundungan yang dialami terduga pelaku, Listyo mengatakan aparat masih membuka semua kemungkinan lantaran penyelidikan masih berlangsung.

"Itu salah satu yang kita kumpulkan juga terkait bagian dari upaya kita untuk mengungkap motif. Artinya informasi-informasi terkait yang mendukung proses kita untuk mendukung proses kita untuk mendapatkan gambaran motif tentunya kita kumpulkan," ujar Listyo.

(antara/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK