Korlantas Revitalisasi Program Terkait Keselamatan Lalu Lintas
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho mendorong revitalisasi atau pembaruan program pelayanan publik khususnya yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas.
Agus mengatakan hal ini juga sejalan dengan arahan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo agar pelayanan lalu lintas dilakukan dengan modern, humanis dan berorientasi pada keselamatan masyarakat.
"Terima kasih pada jajaran Direktorat Keamanan dan Keselamatan yang telah merevitalisasi program-program nyata di lapangan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sejin (10/11).
Agus mengatakan salah satu program revitalisasi yang menjadi fokus utama yakn Polantas Menyapa khusus keamanan dan keselamatan berlalu lintas.
Ia menjelaskan program ini melibatkan kegiatan edukatif seperti Polisi Cilik (Pocil), Patroli Keamanan Sekolah (PKS) hingga pengembangan Indonesia Safety Driving Center (ISDC).
Lebih lanjut, Agus menuturkan revitalisasi terhadap ISDC yang sudah ada saat ini juga penting untuk membangun budaya tertib berlalu lintas dan menekankan angka kecelakaan yang disebabkan faktor kesalahan manusia.
Ia mengatakan lewat revitalisasi ISDC ini diharapkan dapat menjadi pusat pembinaan keselamatan berlalu lintas, pendidikan pengemudi dan edukasi masyarakat tentang lalu lintas.
"Oleh sebab itu hari ini kita rumuskan bersama, sarana dan prasarana apa yang harus kita lengkapi. Sehingga betul-betul rapi, bisa menjadi percontohan dan bahkan mungkin negara-negara tetangga akan belajar di kita," jelasnya.
"Karena fungsinya disana jadi pembinaan tentang keselamatan, terus pendidikan tentang pengemudi, termasuk juga pendidikan secara umum, lalu lintas ada di ISDC," imbuhnya.
Terakhir, Agus menyebut lewat program Polantas Menyapa pihaknya juga melakukan pengumpulan data keamanan dan keselamatan sebagai bahan analisis dan evaluasi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Langkah-langkah yang tepat yang dilakukan Dirlantas itu dengan data apa, untuk mengurangi fatalitas korban kecelakaan termasuk sasaran pendidikan masyarakat," pungkasnya.
(tfq/fra)