Komnas HAM Sambut Baik Usul Bentuk TGPF Temuan 2 Kerangka di Kwitang

CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2025 04:45 WIB
Komnas HAM sambut baik usulan Komisi III DPR tentang embentukan TGPF untuk menyelidiki penemuan dua kerangka manusia di Jakarta.
Komnas HAM sambut baik usulan Komisi III DPR tentang embentukan TGPF untuk menyelidiki penemuan dua kerangka manusia di Jakarta. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komnas HAM menyambut baik usul dari Komisi III DPR RI membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mendalami temuan dua kerangka korban kebakarangan di gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/10).

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Saurlin P Siagian mengusulkan TGPF diisi pihak-pihak yang independen.

"Silakan saja pemerintah membuat TGPF, tapi kalau pemerintah membentuk TGPF, sebaiknya harus tim yang memang bersumber, berasal dari orang-orang yang independen ya. Jadi, menurut saya silakan aja dibentuk TGPF oleh pemerintah. Bagus juga itu," kata Saurlin saat dihubungi, Selasa (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurutnya, Komnas HAM tidak tepat jika ikut masuk dalam TGPF.

Ia menjelaskan Komnas HAM memiliki kewenangan sendiri dan punya prinsip independensi dalam melakukan penyelidikan sesuai dengan Undang-Undang 39 tahun 1999 tentang HAM.

"Dalam pemantauan itu ada namanya pengumpulan bukti, ada permintaan keterangan, ada juga penyelidikan," ujar Saurlin.

Ia mengatakan Komnas HAM tengah melakukan pemantauan dan penyelidikan terkait peristiwa demonstrasi akhir Agustus. Peristiwa penemuan dua kerangka manusia itu termasuk yang didalami.

Saurlin menjelaskan Komnas HAM sudah meminta dari pihak gedung ACC dan Polda Metro Jaya.

"Ini kami masukkan dalam laporan kami sebagai masuk dalam klaster orang meninggal, bertambah dua orang. Sebabnya apa? Inilah yang kami dalami. Kami mau lihat juga hasil-hasil pemeriksaan, foto-foto, visual, dan juga pemeriksaan DNA," katanya.

Ia menjelaskan laporan hasil pemantauan itu ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

"Jadi kami akan melaporkan nanti kalau keseluruhannya sudah selesai, kan banyak peristiwa itu, bukan hanya peristiwa meninggal saja. Ada peristiwa meninggal sembilan orang, ada peristiwa penangkapan, penahanan, penetapan tersangka, kerusuhan, pembakaran, dan seterusnya. Peristiwa-peristiwa ini sedang kami rangkai," ujar Saurlin.

Sebelumnya. Kepolisian berhasil mengidentifikasi dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan tes DNA terhadap keluarga korban yang dilakukan RS Polri, dua kerangka manusia tersebut identik dengan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid- orang yang dilaporkan hilang sejak demonstrasi akhir Agustus lalu.

Seiring temuan itu, Anggota Komisi III DPR Abdullah mendorong pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mendalami temuan dua kerangka korban.

Menurut Abdullah, langkah itu penting untuk menjawab berbagai dugaan kejanggalan yang muncul dalam temuan itu seperti yang disampaikan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

"Saya mengusulkan dibentuknya TGPF Kerangka Farhan dan Reno ini, namun didahului berkomunikasi dengan keluarga korban tersebut," kata Abdullah saat dihubungi, Selasa (12/11).

Terkait sejumlah kekerasan dan kericuhan yang terjadi selama gelombang demo dan pascademo Agustus lalu di seluruh Indonesia, pemerintah memutuskan tak akan membentuk TGPF untuk mendalaminya.

Di sisi lain, lembaga-lembaga negara yang independen seperti Komnas HAM, Komnas Perempuan, hingga LPSK menyatakan membentuk tim independen pencari fakta gabungan tersendiri terkait kekerasan dan kericunhan yang berkesinambungan dengan gelombang demo akhir Agustus lalu.

(yoa/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER