Polda Sulawesi Selatan masih terus mengembangkan penyelidikan kasus dugaan adopsi ilegal anak di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), usai Bilqis Ramadhani (4,5) diculik dan ditemukan di Jambi.
Untuk mengembangkan kasus itu guna mencari dugaan jaringan yang lebih luas dan kemungkinan ada korban lain, Polda Sulsel menggandeng Bareskrim Polri.
"Ya, sampai dengan saat ini, Polda masih terus melakukan pengembangan kasus itu. Karena menurut keterangan, bukan hanya sekali yang kemarin. Sekarang masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk juga kita mempelajari jejak digital percakapannya," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, Rabu (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didik menjelaskan para pelaku menggunakan akun media sosial untuk melakukan transaksi adopsi ilegal.
Akun-akun tersebut, kini sedang diperiksa tim siber untuk melacak kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat.
"Dari Polda bekerjasama dengan Cyber Bareskrim, kita terus menelusuri akun-akun yang digunakan sebagai sarana penjualan. Kalau sudah ada perkembangan, termasuk kemana anak-anak yang pernah dijadikan objek adopsi ilegal, akan kami sampaikan," ungkapnya.
Hingga saat ini, kata Didik, masih ada tiga anak dari tersangka SY (30) yang dalam proses pencarian.
Sementara dua anak lainnya sudah diamankan di rumah aman dan mendapat pendampingan dari unit PPA Makassar bersama instansi terkait.
"Dua anak sudah kita amankan di rumah aman, sementara tiga lainnya masih dalam penyidikan. Pendampingan terhadap anak korban juga terus dilakukan," katanya.
Bilqis dibawa dari Makassar ke Jakarta dengan melalui bandara, kata Didik pihaknya berkoordinasi dengan pihak bandara, apakah para tersangka menggunakan data palsu agar korban dapat diterbangkan dari Makassar hingga ke Jambi.
"Nanti kita cek lagi apakah mereka menggunakan data palsu. Biasanya anak-anak belum punya identitas diri, tapi tetap akan kita selidiki bersama pihak bandara," jelasnya.
Atas kejadian itu, Polda Sulsel juga meningkatkan sosialisasi ke sekolah-sekolah melalui Bhabinkamtibmas agar pengawasan terhadap anak semakin diperketat.
"Kami imbau kepada para orang tua agar tidak lengah dalam mengawasi anak, terutama yang masih balita. Pihak sekolah juga kami minta agar memastikan anak-anak tidak dijemput oleh orang yang tidak dikenal," katanya.