Pesan Penting Jajaran Tokoh Bangsa untuk Komisi Reformasi Polri
Gerakan Nurani Bangsa (GNB) memberikan catatan agar polisi bisa lepas dari pengaruh politik serta bisnis praktis di masa yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan GNB dalam audiensi bersama Komisi Percepatan Reformasi Polri di PTIK, Mabes Polri, pada Kamis (13/11) kemarin.
"Kami mencatat banyak sekali masukannya, di antara banyak masukan yang kami catat penting, ialah bagaimana mengamankan polisi dari intervensi politik dan bisnis dari luar," ujar Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshidiqie dalam konferensi pers.
Jimly menyebut masukan yang disampaikan GNB tersebut sangat penting untuk membangun kepercayaan publik dan memperkuat Polri di masa depan.
Ia menjelaskan masukan-masukan yang disampaikan oleh GNB tersebut akan dikaji oleh Komisi Percepatan Reformasi Polri agar dapat merumuskan kebijakan yang dapat disodorkan baik kepada Presiden Prabowo Subianto maupun Polri itu sendiri.
"Nanti masukan ini kami jadikan bahan. Pokoknya bulan pertama kita belanja masalah dulu. Nanti bulan kedua kami akan merumuskan pilihan-pilihan kebijakan yang realistis dan mungkin, ideal tapi ya realistis," tuturnya.
"Bulan ketiga baru kita merumuskan apa namanya policy report untuk diambil keputusan oleh Bapak Presiden. Hal-hal yang sifatnya internal Polri, nanti kita rekomendasikan ke internal Polri melalui Kapolri," imbuhnya.
Gerakan Nurani Bangsa dimotori oleh Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M. Quraish Shihab, KH. Ahmad Mustofa Bisri, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Omi Komariah Nurcholish Madjid, Franz Magnis-Suseno SJ, Amin Abdullah, Bhikkhu Pannyavaro Mahathera, Alissa Wahid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli.
Kemudian Pendeta Jacky Manuputty, Pendeta Gomar Gultom, A Setyo Wibowo SJ , Erry Riyana Hardjapamekas, Ery Seda, Laode Moh Syarif, Makarim Wibisono, Komaruddin Hidayat, Slamet Rahardjo.
GNB pernah bertemu dan berdialog dengan Presiden Prabowo Subianto, 11 September lalu.Pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam itu membahas berbagai aspirasi dan tuntutan, mulai dari pembentukan tim investigasi untuk mengusut demo pada Agustus hingga aspirasi agar presiden melakukan reformasi di tubuh Polri.