3 Anggota TNI & Polwan Diduga Terlibat Pemerasan Sopir Travel di Gowa

CNN Indonesia
Jumat, 14 Nov 2025 07:13 WIB
Tiga anggota TNI diamankan terkait dugaan pemerasan terhadap seorang sopir travel di Gowa. Kasus itu melibatkan seorang Polwan Polrestabes Makassar, Bripda ZA.
Ilustrasi pemerasan. iStock/Atstock Productions
Makassar, CNN Indonesia --

Tiga anggota TNI diamankan Polisi Militer Kodam (Pomdam) XIV Hasanuddin terkait dugaan pemerasan terhadap seorang sopir travel di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kasus itu juga melibatkan seorang Polwan di Polrestabes Makassar, Bripda ZA.

"Saya langsung mengambil alih. Kapolres sudah saya hubungi, kemudian anggota yang dilaporkan ikut terlibat langsung kami laksanakan pemeriksaan. Pada intinya, saat ini masih dalam proses pemeriksaan dan sedang berjalan," kata Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, Kamis (13/11)

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Bripda AZ membantah dirinya terlibat dalam kasus pemerasan sopir travel antar daerah, AI (20). Dia mengaku hanya dihubungi oleh salah satu seorang anggota TNI AD yang ia kenal untuk meminjam rekeningnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pengakuan oknum Polwan yang disampaikan, bahwa yang bersangkutan ditelepon oleh salah satu oknum TNI untuk meminjam rekening. Karena rekeningnya tidak ia hafal, disampaikanlah nomor rekening temannya yang saat itu bersama anggota Polwan tersebut," terangnya.

Setelah itu, uang Rp30 juta dikirim ke rekening milik teman Bripda AZ. Kemudian anggota TNI AD itu meminta agar uang itu dikirim kembali ke rekening pribadinya.

"Dari nomor rekening dikirim uang, memang dikirim ke temannya anggota Polwan tersebut. Tidak lama kemudian, dia ditelepon kembali dan diminta agar uang yang sudah dikirim dikembalikan lagi," ungkapnya.

Kapolda Sulsel tidak langsung mempercayai seluruh keterangan yang diberikan Bripda AZ saat menjalani pemeriksaan di Propam Polrestabes Makassar. Sehingga Djuhandhani meminta Propam agar terus menelusuri transaksi keuangan di rekening milik Bripda AZ dan temannya.

"Kami tidak percaya begitu saja. Kami akan melihat pembuktian yang ada, termasuk menelusuri transaksi keuangan dengan bekerja sama dengan pihak perbankan. Kami ingin memastikan sejauh mana proses itu berlangsung," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf. Budi Wirman mengatakan ketiga anggota TNI tersebut sudah diamankan pihak Pomdam.

"Memang tiga orang oknum TNI sudah diamankan dan sekarang sedang dikembangkan permasalahannya," kata Budi.

Budi menyebutkan bahwa berdasarkan informasi sementara, total ada tujuh orang yang diduga terlibat dalam aksi tersebut, terdiri dari tiga anggota TNI, satu anggota polisi, dan tiga warga sipil.

"[Selain tiga anggota TNI] Juga ada satu unsur oknum polisi dan tiga warga sipil, yang mana empat orang ini itu adalah kewenangan polisi untuk menyelidikinya," ujarnya.

Budi menerangkan kronologi kejadian tersebut bermula dari penemuan mobil travel dalam kondisi tidak tertutup rapat.

Para aparat itu kemudian mengambil inisiatif melakukan razia tidak resmi. Merasa tidak terima dengan pemerasan itu, pihak travel akhirnya melaporkan kejadian ke kepolisian.

"Melakukan razia, kemudian meminta uang damai. Akhirnya disepakati harga damai tersebut," jelasnya.

Kapendam juga mengungkapkan adanya dugaan bahwa pihak travel yang menjadi korban pemerasan tersebut terkait dengan aktivitas ilegal.

"Diduga angkot atau sopir travel ini juga membawa TKI ilegal. Namun, pastinya nanti mungkin pihak kepolisian bisa menjawab," ungkapnya.

Kolonel Budi menegaskan bahwa Kodam XIV/Hasanuddin akan fokus pada penanganan internal terhadap tiga anggotanya.

"Yang bisa saya pastikan bahwa tiga orang yang diduga oknum TNI ini sudah dilakukan penahanan oleh pihak Pom untuk melakukan penyelidikan," pungkasnya.

(gil/mir/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER