Kemhan Cerita RI Dapat Teknologi Munisi Kaliber Pesawat dari Prancis

CNN Indonesia
Kamis, 20 Nov 2025 06:03 WIB
Kepala Badan Teknologi Pertahanan (Batekhan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Mayjen TNI Djoko Purwanto dan KNDS Prancis. (CNN Indonesia/Nattasya Vrazeti)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Teknologi Pertahanan (Batekhan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Mayjen TNI Djoko Purwanto menegaskan bahwa kolaborasi Indonesia dengan perusahaan senjata milik pemerintah Prancis KNDS mulai menunjukkan hasil konkret dalam pengembangan teknologi pertahanan.

Hal itu disampaikan Djoko dalam kegiatan Defence Technology Forum 2025, yang menjadi wadah implementasi kerja sama strategis Indonesia-Prancis di sektor pertahanan.

Djoko menjelaskan, forum tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama yang sebelumnya telah dijalankan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Prancis. Menurut Djoko, beberapa industri pertahanan Indonesia sudah merasakan manfaat dari kerja sama tersebut.

Djoko mencontohkan PT Pindad, yang telah menerima transfer teknologi dalam produksi munisi, termasuk munisi kaliber pesawat.

"Beberapa industri pertahanan seperti PT Pindad sudah menerima manfaat transfer of manufacture, khususnya dalam munisi kaliber pesawat," jelasnya di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (19/11). 

Djoko menilai KNDS memiliki komitmen kuat untuk mendukung kemajuan teknologi pertahanan Indonesia, tidak hanya dalam bentuk pengadaan alutsista tetapi juga melalui transfer teknologi dan manufaktur.

"Saya lihat KNDS mempunyai niat baik untuk mengembangkan teknologi di Indonesia. Mereka tidak hanya dalam tanda kutip pengadaan alutsista, tapi mereka juga berpikir bagaimana transfer of manufaktur bisa dilaksanakan di Indonesia," ujarnya.

Melalui forum itu, Batekhan menelaah berbagai teknologi pertahanan yang dimiliki KNDS dan dinilai relevan untuk memenuhi kebutuhan alutsista Indonesia.

"Kami coba lihat teknologi-teknologi apa yang dimiliki oleh KMDS dan dapat memenuhi kebutuhan dari alutsista yang ada di Indonesia," kata Djoko.

Sementara itu, Chief Representative KNDS Indonesia, Thomas Gerard, menegaskan komitmen perusahaannya untuk memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia, khususnya di bidang industri pertahanan termasuk dengan Batekhan Kemhan RI.

"Kami ingin mempercepat dan memperkuat partnership ini dengan mengembangkan kooperasi industri yang lebih strategis, bukan hanya teknologi dengan Batekan, tapi juga melalui transfer manufaktur ke industri lokal," tegasnya.

Terkait arah Indonesia menuju kemandirian industri pertahanan atau mencapai self-sufficiency sejalan dengan strategi KNDS di kawasan. Ia mengungkapkan bahwa kunjungan Presiden Prancis ke RI telah meneken Letter of Intent (LoI) strategis terkait pengadaan sistem artileri dan amunisi kaliber besar.

"Dalam LoI ini, ada permintaan untuk sistem artileri dan amunisi berkaliber besar. KNDS siap untuk menghubungkan sistem artileri ini ke Indonesia, dan kami juga bersedia menghubungkan perusahaan amunisi berkaliber besar ke Indonesia," jelasnya.

"Dengan melakukan ini, kami berkontribusi kepada objektif pemerintahan Indonesia untuk menjadi self-sufficient di kedua domain utama," tutupnya.

(dal/nat/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK